BMKG Juanda: Surabaya Bakal Cerah Berawan

BMKG Juanda prediksi, Surabaya, Jawa Timur akan alami hujan lokal pada pukul 13.00 dan 16.00 WIB.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mar 2020, 11:46 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 11:46 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan Surabaya, Jawa Timur cenderung cerah berawan pada Kamis (26/3/2020).

Mengutip instagram @infobmkgjuanda, Surabaya akan alami hujan lokal pada pukul 13.00 dan 16.00 WIB. Sedangkan pada malam hari, Surabaya akan cerah berawan. Suhu di Surabaya di kisaran 25-33 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 KM per jam. Kelembaban udara 70-95 persen.

BMKG Juanda juga merilis peringatan dini tiga harian di Jawa Timur untuk mewaspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada siang hingga sore hari di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Kota Kediri dan Kabupaten Malang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BMKG: Puncak Musim Hujan hingga Maret

20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem di Indonesia akan berlangsung hingga Maret 2020.

"Kalau menurut prediksi BMKG untuk wilayah Indonesia terjadinya cuaca ekstrem tidak serempak, silih berganti. Rata-rata puncak musim hujan Februari-Maret, khusus DIY dan Jateng berlangsung pada Januari-Februari," kata Kepala BMKG Dwikora Karnawati di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa 11 Februari 2020.

Selanjutnya, ujar dia, di kisaran April-Mei sudah memasuki musim kemarau, transisinya adalah pancaroba.

"Untuk ancaman bencananya beda lagi, bukan longsor atau banjir tetapi angin puting beliung. Imbauan kami agar ini bisa diwaspadai oleh seluruh pihak," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Semarang Tuban Wiyoso mengatakan lebih awalnya cuaca ekstrem yang menjangkau Jawa Tengah dibandingkan wilayah lain karena cuaca di Jawa lebih didominasi oleh pengaruh angin monsun.

"Ini terjadi pada kurun waktu Desember-Februari, puncaknya Januari-Februari. Angin monsun sendiri merupakan angin yang bertiup dari Asia ke wilayah Indonesia. Seperti angin darat, yaitu angin laut tetapi skala musiman, ini dipengaruhi oleh posisi matahari," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya