ITS Ciptakan Robot Ventilator Murah Bantu Penanganan Pasien Corona COVID-19

Robot karya ITS Surabaya ini pun diharapkan dapat mengatasi masalah terbatasnya alat ventilator yang ada di Indonesia.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Apr 2020, 21:06 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 21:06 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS Surabaya ciptakan robot ventilator (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS menciptakan Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator atau Robot Ventilator. 

Alat ini pun memiliki target untuk segera diproduksi secara massal dan resmi diperkenalkan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Sedunia di Gedung Pusat Robotika ITS

Rektor ITS, Mochamad Ashari mengungkapkan, robot ventilator ini juga merupakan kerja sama antara ITS dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan RSUD dr Soetomo selaku mitra peneliti dan calon pengguna inovasi ini. Robot ini pun diharapkan dapat mengatasi masalah terbatasnya alat ventilator yang ada di Indonesia. 

"Padahal angka pasien positif Covid-19 terus naik setiap harinya, alat ini sangat dibutuhkan saat ini,” ujar rektor yang kerap disapa Ashari ini, Selasa (7/4/2020). 

Ia pun menerangkan, dalam pengembangan robot ventilator ini, ITS selalu didampingi oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya. Hal ini dilakukan agar dalam pengembangannya dapat sesuai standar yang dibutuhkan, sehingga dapat segera diproduksi secara massal. 

"Alat ini pun saat ini tinggal melalui uji kelayakan dengan dioperasikan selama 2x24 jam nonstop,” tambahnya.

Ventilator ini menggunakan basis desain open source dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat. Sistem mekanik dan beberapa spesifikasi diadopsi dari MIT. Sistem elektronik dan sistem monitoring dikembangkan sepenuhnya oleh Tim ITS. 

Ventilator ini dikembangkan bersandar pada ketersediaan komponen yang ada di pasaran, dengan pertimbangan kemudahan dalam proses fabrikasi nantinya untuk memenuhi jumlah kebutuhan ventilator yang besar. 

Ventilator ini memiliki fitur pengaturan Respiration Rate, Inspiration/Expiration Ratio, Tidal Volume, PEEP (Positive End-Expiratory Pressure), dan PIP (Peak Inspiration Pressure).

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Ventilator

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS Surabaya ciptakan robot ventilator (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Secara harga, diungkapkan oleh Ashari, produk ventilator di pasaran saat ini bisa mencapai kisaran Rp 800 juta per unit. Namun, untuk ventilator buatan ITS ini diperkirakan nantinya bila diproduksi masala harganya hanya kisaran Rp 20 jutaan per unit. Namun, harga yang ada di pasaran itu sebanding dengan langkanya alat ventilator saat ini. 

Mengingat banyak negara juga tidak ada yang mau ekspor ventilator, karena memang lagi dibutuhkan di masing-masing negara tersebut. Oleh karena itu pembuatan robot ventilator ini menjadi solusi kelangkaan tersebut.

Ketua Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS, Aulia MT Nasution menuturkan, Robot Ventilator ini dapat menjadi alat bantu napas bagi penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pada sistem pernapasannya.

Dibandingkan ventilator yang sudah ada di sejumlah rumah sakit, robot ventilator ITS ini juga didesain dapat mudah dipindahkan dan diproduksi dengan lebih cepat. "Mungkin yang akan menjadi kendala adalah ketersediaan bahan baku,” ungkap Aulia.

Ia pun tidak menampik komponen yang digunakan memang mudah didapat di pasaran. Dibanding ventilator yang sudah ada, bahannya ventilator produk ITS ini berbasis pada penggunaan Ambu Bag (Bag Valve Mask/BVM) atau yang secara manual dikenal dengan istilah manual resuscitator. Komponennya juga berasal dari metal acrylic yang mudah ditemui di pasaran. 

Namun, Aulia menuturkan, untuk dilakukan produksi secara besar-besaran masih akan diupayakan menjajaki kerja sama dengan pabrik penyedia bahan baku.

"Dan yang terpenting komponen yang digunakan tetap akan menunjang kriteria penggunaan klinis robot ini sesuai standar BPFK nantinya,” tutur dia.

Harapan Pemprov Jatim

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS Surabaya ciptakan robot ventilator (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang juga hadir dalam acara ini mengungkapkan apresiasinya kepada ITS, karena selalu berperan secara nyata untuk Indonesia melalui bidang teknologi. 

Ia juga menyampaikan, Pemprov Jawa Timur akan memberikan bantuan secara optimal agar robot ventilator ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat luas. 

"Harapan saya, teknologi ini dapat memberikan efisiensi penanganan Covid-19 saat ini, sehingga jumlah pasien sembuh juga akan semakin banyak,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya