Kabar Gembira dan Kabar Murung Corona Covid 19 di Pulau Madura

Informasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ini, memberi sebuah kekuatan di saat penambahan kasus positif corona baru di Pulau Madura kian mencemaskan.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 16 Apr 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 12:00 WIB
Pekerja Migran
Petugas Dinas Perhubungan mendata para pekerja migran yang baru tiba di terminal Kabupaten Bangkalan. Mereka baru datang dari Malaysia.

Liputan6.com, Bangkalan Informasi dari Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ini, memberi sebuah kekuatan di saat penambahan kasus positif corona baru di Pulau Madura kian mencemaskan.

Agus Susanto Zein, juru bicara Gugus Tugas Bangkalan, mengabarkan bahwa kondisi 'pasien blega', pasien covid 19 pertama di Bangkalan, terus membaik sejak menjalani isolasi di RSUD Syamrabu 5 April lalu.

Makin menggembirakan karena dari hasil tes swab PCR kedua oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBPTK-PP) Surabaya, pria 36 tahun itu dinyatakan telah negatif virus yang bermuasal dari Kelelawar dan tenggiling itu.

"Untuk menguatkan bahwa telah sembuh, diperlukan satu uji swab terakhir oleh Balitbangkes Kementrian Kesehatan," kata Agus, kini Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan.

Pasien Blega adalah seorang perantau Jakarta yang pulang kampung dalam kondisi sakit pada 26 Maret 2020 ketika covid tengah mewabah di ibukota. Setiba di rumahnya Kecamatan Blega dia langsung menjalani rawat inap di puskesmas setempat.

Hanya semalam, dia kemudian dirujuk ke RSUD Syamrabu karena kondisinya memburuk, maka terungkaplah virus corona menjangkiti tubuhnya selain tuberkulosis yang telah lama diderita.

Sempat memaksa pulang karena kondisinya membaik pada 4 April, ia dijemput paksa polisi dan TNI sehari kemudian untuk menjalani isolasi karena hasil tes telah keluar dan menyatakan dia positif virus yang menyerang sistem pernafasan itu.

Bocah 8 Tahun Positif Corona

Jaga Jarak
jaga jarak menjadi salah upaya yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk mencegah Penukaran virus Corona antar manusia.

Selain kabar baik itu, kabar murung menyeruak dari Kecamatan Klampis. Seorang bocah 8 tahun di sana dinyatakan positif corona berdasarkan rapid tes.

Gugus Tugas Covid 19 Bangkalan sejak 10 April 2020 bergerak cepat melakukan tracing di Klampis, setelah pasangan dokter di sana dipastikan terjangkit Corona. Pasangan dokter itu dihujat publik karena selama ODP tak patuh karantina mandiri.

Mereka masih buka praktik di rumah dan masih ngantor di Puskesmas juga di dua rumah sakit lain. Bahkan pernah kepergok berbelanja di sebuah apotik.

Hasil akhir tracing oleh surveilance menyebut selama ODP pasangan dokter itu telah berinteraksi dengan 226 orang. tracing pertama di lingkungan tempat tinggal dan Puskesmas Klampis. kedua di RSUD Syamrabu Junok dan ketiga di Rumah Sakit Lukas.

Selain bocah 8 tahun itu, seorang tenaga medis di RSUD Syamrabu juga positif corona karena berinteraksi dengan dokter yang salah satunya bertugas sebagai Tenaga Kesehatan Haji Indonesia tiap musim Haji.

Dan besar kemungkinan mereka yang positif bertambah. sebab dari 266 orang itu tidak semua menjalani rapid tes karena keterbatasan alat.

di Klampis misalnya dari 36 orang yang pernah kontak langsung, hanya 17 orang yang telah di rapid tes. Di RS Lukas, dari 25 yang terlacak baru 4 orang di rapid tes dengan hasil semua negatif.

Lagi, Dua Petugas Haji Pamekasan Positif Corona

razia Phisycal distancing
Aparat Polres dan Satpol PP Bangkalan membubarkan pasar burung di Kelurahan Pejagan. pembubaran ini memunculkan istilah baru: razia Phisycal distancing.

Kasus baru corona di Kabupaten Pamekasan tak kalah mengkhawatirkan. Hanya dua hari setelah kasus positif Corona ketiga diumumkan 12 April 2020, pasien positif corona di Kabupaten Pamekasan telah menjadi lima orang per-14 April 2020.

Kecuali pasien pertama, seorang remaja 11 tahun, yang telah meninggal. Empat kasus positif corona lainnya di Pamekasan berasal dari profesi yang sama yaitu petugas Haji.

Data Humas dan Protokol Pemkab Pamekasan merinci dua pasien baru itu adalah seorang Petugas Pendamping Ibadah Haji (PPIH) berusia 57 tahun asal Kecamatan Proppo. dan satu lagi adalah Tenaga Kesehatan Ibadah Haji (TKIH) berusia 40 tahun asal Kecamatan Galis.

Mereka ditetapkan sebagai ODP sejak akhir Maret setelah ditracing karena ikut pelatihan Haji di Asrama Haji Surabaya.

Mereka menjalani karantina mandiri meski menurut rapid tes pertama negatif. Mereka positif corona pada rapid tes kedua yang diperkuat hasil swab PCR oleh Litbangkes Jakarta. Para petugas haji ini, kini menjalani isolasi di RSUD dr Slamet Marthodirjo Pamekasan.

Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Sampang yang hingga kini berada di zona hijau Corona, merespon kasus Corona di Pamekasan itu dengan menutup Puskesmas Tanjung, Kecamatan Camplong selama sepekan.

Sebab, pasien positif ketiga Pamekasan bekerja di Puskesmas itu juga menjadi petugas haji. Selama ditutup semua ruangan distrelisasi dan puluhan pegawainya menjalani rapid tes dengan hasil semua negatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya