Dinas Kebersihan dan RTH Sebut Tak Ada Lonjakan Pemakaman di Surabaya

(DKRTH) Kota Surabaya menyatakan, tidak ada kenaikan signifikan kegiatan pemakaman dan kremasi jenazah di Surabaya sejak COVID-19 merebak di wilayah Indonesia pada awal Maret 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 17:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Krematorium atau tempat pengabuan jenazah yang dimiliki Pemkot Surabaya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya menyatakan, tidak ada lonjakan kegiatan pemakaman dan kremasi jenazah yang kemungkinan berhubungan dengan merebaknya wabah COVID-19. Total tercatat data pemakaman dan kremasi sebanyak 2.632 hingga Maret 2020.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemakaman Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya Aswin Agung menuturkan, ada 929 kegiatan pemakaman dan kremasi pada Januari 2020, yang turun menjadi 792 pada Februari dan naik lagi menjadi 911 pada Maret.

"April 2020 masih dalam proses pendataan," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/4/2020).

Ia menuturkan, data tersebut berasal dari data pemakaman jenazah di taman permakaman umum milik Pemerintah Kota Surabaya, tidak mencakup pemakaman dan kremasi yang dilakukan di luar fasilitas milik pemerintah kota.

"Jadi bukan data kematian (warga) karena itu ada di Dispenduk (Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil)," tutur dia.

Menurut dia, tidak ada kenaikan signifikan kegiatan pemakaman dan kremasi jenazah di Surabaya sejak COVID-19 merebak di wilayah Indonesia pada awal Maret 2020.

"Sebelum kabar soal COVID-19 ini marak, petugas kami bisa menjalankan tugas pemakaman dan kremasi seperti biasa," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sesuai Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Krematorium atau tempat pengabuan jenazah yang dimiliki Pemkot Surabaya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Ia mengatakan, saat ini pelaksanaan pemakaman dan kremasi jenazah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona baru yang jadi penyebab COVID-19.

"Seluruh petugas kami sudah dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) sesuai protokol kesehatan saat menjalankan tugasnya, apapun yang menjadi penyebab kematian jenazah. Keselamatan petugas harus dijaga karena mereka juga memiliki keluarga," ujar dia.

Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemakaman Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya mencatat peningkatan kegiatan pemakaman dan kremasi terjadi pada akhir tahun 2019, dari 923 pada November menjadi 1.103 pada Desember tetapi tidak menjelaskan penyebab khususnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya