Didi Kempot Meninggal, Sosok Penyanyi yang Memikat Generasi Milenial

Penyanyi Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa, 5 Mei 2020. Penyanyi asal Solo ini meninggal pada usia 53 tahun.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mei 2020, 15:32 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 09:45 WIB
Didi Kempot
Penampilan Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, pada konser "The Lord of Loro Ati" di kawasan SCBD, Jakarta, 6 Desember 2019 lalu. Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dunia musik Indonesia kembali dilanda kabar duka. Penyanyi Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa, 5 Mei 2020 pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo.

Penyanyi ini meninggal dunia pada usia 53 tahun, demikian mengutip Solopos. Penyanyi mendapatkan julukan The Godfather of Broken Heart ini telah sukses menyita perhatian seluruh masyarakat termasuk generasi milenial. Sejumlah lagu patah hati yang dipopulerkan Didi Kempot mulai dari lagu Sewu Kutho, Layang Kangen, Jambu Alas, Pantai Klayar dan Cidro digandrungi kalangan generasi muda.

Video lagu sewu kutho yang dibawa oleh Didi Kempot pada pergelaran wayang kulit, Jumat 2 Agustus 2019 yang diunggah di twitter oleh salah satu warganet dengan akun @jarkiyo sempat menyedot perhatian. Unggahan video berdurasi 27 detik itu mendapatkan respons dengan 3.855 retweet dan tanda love 11 ribu.

Salah satu fans berat Didi Kempot, Fajar Romadhona atau akrab disapa Jarkiyo ini yang menggungah video tersebut. Ia juga tak menyangka kalau video tersebut akan ramai di media sosial. Liputan6.com pun sempat mewawancarai Jarkiyo pada Agustus 2019.

Jarkiyo menuturkan, lagu-lagu Didi Kempot tak hanya bicara soal lagu-lagu patah hati dan cinta.  Jarkiyo menilai, lagu-lagu Didi Kempot dekat dengan masyarakat proletary. Lagu-lagu penyanyi asal Solo ini,Jarkiyo menuturkan, bicara soal kehidupan, religi dan bakti kepada orangtua. Misalkan lagu Sewo Siji yang mengungkap mengenai bakti anak kepada orangtua.

"Lagu Cidro jika ditelaah sakit hati karena satu kaya dan satu miskin. Janji tidak ditepati. Kemudian lagu Sewo Siji bicara soal bakti anak kepada orangtua," ujar Jarkiyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 5 Agustus 2019.

Jarkiyo menilai, Didi Kempot juga sosok musisi yang cerdas. Judul-judul lagu pria yang awal berkarier dari lagu pop dengan upbeat modern ini suka memakai nama-nama tempat seperti Stasiun Balapan, Malioboro, Terminal Tirtonadi, Tawangmangu dan banyak lainnya. Selain itu, lirik lagu Didi Kempot juga mudah dihafal sehingga banyak disukai orang terutama warga Solo.

Ditambah, setiap ada hajatan misalkan pernikahan akan diputarkan lagu milik Didi Kempot. Menurut Jarkiyo, hal itu juga membuat orang pada umumnya suka tak suka mengenal lagu Didi Kempot. Bahkan lagu Didi Kempot, menurut Jarkiyo sudah dikenalkan sejak kecil oleh orangtuanya. Hal itu lewat dari tayangian video cd yang diputar adalah lagu-lagu Didi Kempot.  

 "Jadi bagi orang kebanyakan terutama Jawa dan Solo tahu lagu-lagu Didi Kempot mungkin dari sejak kecil," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Memikat Generasi Milenial

Didi Kempot
Penampilan Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, pada konser "The Lord of Loro Ati" di kawasan SCBD, Jakarta, 6 Desember 2019 lalu. Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Anak dari ayah Ratno Edi Gudel dan ibu Umiyati Siti Nurjanah ini mendapatkan julukan kempot yang berarti kelompok penyanyi trotoar.  Didi Kempot aktif di dunia musik pada 1989 dan memulai karier sebagai pengamen.

Pada awal karier, Didi Kempot pernah duet dengan Viara lewat single lagu andalan Bungkus Saja pada 1993. Didi Kempot bahkan telah menciptakan sekitar 800 lagu selama bermusik. Meski demikian, ia dikabarkan minim royalti.Karya-karya Didi Kempot tak hanya dinikmati orangtua saja. Akan tetapi, karyanya sudah memikat generasi milenial.

Salah satunya Jarkiyo (25). Jarkiyo menuturkan, dirinya bersama 15 orang-20 orang sempat bela-belain untuk langsung menonton konser Didi Kempot. Ia mengakui sempat kesulitan untuk mencari jadwal manggung Didi Kempot. Ketika ada seseorang yang membagi informasi jadwal manggung Didi Kempot, Jarkiyo mengaku langsung menonton konser Didi Kempot.

"Kami saat itu pemuda yang memakai celana levis, nonton konser bersama orangtua yang juga penikmati Didi Kempot," kata dia.

Bahkan Didi Kempot memiliki perkumpulan fans penikmat lagu Didi Kempot yang juga diusung oleh Jarkiyo seperti sobat ambyar yang terdiri SadBois and SadGerls. Jarkiyo menyebutkan, Didi Kempot salah satu legenda musik Indonesia. "Didi Kempot benar-benar legenda," kata dia.

 

(Kezia Precislia-Mahasiswa UMN)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya