Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang terjadi secara global berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan mulai dari ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, perayaan Lebaran pada 2020 ini suasanya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Demikian juga perayaan Idulfitri di Belanda. Negeri kincir angin tersebut masih menerapkan intelligent lockdown. Meski demikian, khidmat dan kegembiraan perayaan Lebaran dapat dirasakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di Belanda dengan cara berbeda.
Dosen Universitas Airlangga, Adrian Perkasa menuturkan, Bulan Ramadan juga semarak di Belanda sebelum ada pandemi COVID-19. Ia mencontohkan suasana di Masjid Indonesia yang di Den Haag dan Amsterdam yang nyaris sama dengan di Indonesia.
Advertisement
"Saling menyiapkan takjil dan makanan untuk buka. Di masjid lain-masjid lain seperti yang banyak di sini punya Muslim Maroko dan Turki juga semarak, tetapi sayang tahun ini tutup, ” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (25/5/2020).
Baca Juga
Lantaran kebijakan intelligent lockdown, salat berjamaah juga dilakukan para pengurus saja. Ia ingin merayakan Lebaran tetapi masjid baru dibuka 1 Juni karena kebijakan intelligent lockdown. Adrian mengaku ada sejumlah hal yang disyukuri dengan kebijakan lockdown seperti kebersamaan bersama keluarga lebih intensif karena kebijakan bekerja di rumah saja.
"Hanya yang patut disyukuri juga meski dalam situasi lockdown, banyak pengajian online yang dilaksanakan. Lebaran pun demikian. Biasanya yang di Den Haag setelah Salat Idulfitri kita sama-sama open house ke kedutaan,” kata dia.
Ia menuturkan, kemungkinan tidak ada open house kedutaan Indonesia di Belanda pada 2020. "Setahu saya tidak ada open house," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tukar Makanan Lebaran
Meski ada pandemi COVID-19 yang membuat suasana Lebaran berbeda pada 2020, tidak menyurutkan semangat Adrian untuk merayakannya di negeri orang. Rencananya ia tukar makanan Lebaran untuk komunitas Muslim Indonesia dalam satu kota.
Adrian menuturkan, bumbu masakan untuk ayam betutu hingga opor, serta sambal goreng yang standar Lebaran ala Indonesia pun bisa.
"Terus mungkin akan ada silatuhrami online pakai zoom. Tentunya setelah zoom dengan keluarga yang di tanah air,” kata dia.
Ia pun berharap agar suasana Lebaran yang penuh khidmat tetap berjalan meski dalam situasi pandemi COVID-19.
Advertisement