Doni Monardo Usul Khofifah Gelar Kampanye Cegah COVID-19 Bagian dari Ibadah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menuturkan, perlu ada imbauan yang harus digalakkan supaya bisa mengurangi sikap berani dan menyepelekan bahaya COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Jun 2020, 22:57 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 21:28 WIB
Doni Monardo
Di Graha BNPB, Jakarta, Senin (8/6/2020), Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo mengatakan, wilayah administratif setingkat kabupaten/kota yang masih bertahan di zona hijau berjumlah 92. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa untuk kampanye dan sosialisasi pencegahan COVID-19 adalah bagian dari ibadah. 

"Mungkin pendekatan ini akan sangat bagus. Intinya adalah kalau kita bisa melindungi diri kita sendiri, berarti kita bisa melindungi orang lain," ujar dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (24/6/2020). 

"Dalam arti tidak ada lagi yang terpapar, sakit bahkan yang meninggal dunia, maka kita akan menjadi bagian dari pahlawan kemanusiaan," ucap Doni. 

Doni mengatakan, imbauan-imbauan seperti ini yang harus digalakkan supaya bisa mengurangi sikap berani atau menyepelekan bahaya COVID-19. 

"Sikap berani menghadapi penyakit adalah sesuatu yang kurang bagus, dapat mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan lingkungannya," ujarnya. 

Doni mengharapkan, kehadiran Menko Polhukam Mahfud MD bersama rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya ini. Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan pada Kamis, 25 Juni 2020 bisa mendapatkan strategi baru bagaimana langkah pencegahan harus bisa menjadi ujung tombak. 

"Kita tidak berharap pasien berada di rumah sakit tetapi kita putus mata rantainya agar jangan sampai ada yang dirawat, berarti jangan sampai ada yang sakit," ucap Doni. 

"Mudah-mudahan ini bisa membawa dampak yang baik bagi peningkatan upaya pencegahan di wilayah Jawa Timur," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Corona COVID-19 pada 23 Juni 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Peta persebaran Corona COVID-19 di Jawa Timur pada Minggu, 10 Mei 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur menembus angka 10 ribu pada Selasa, 23 Juni 2020. Hal itu didorong ada penambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 274 orang.

Dengan tambahan pasien itu, total terkonfirmasi positif Corona COVID-19 di Jawa Timur mencapai 10.092 orang.  Pasien catatkan Corona COVID-19 terbanyak berasal dari Surabaya dengan tambahan pasien sebanyak 107 orang. Kemudian disusul Kabupaten Sidoarjo sebanyak 60 orang, Kabupaten Gresik 32 orang, Kota Malang 20 orang, Kabupaten Jombang sebanyak 14 orang.

Lalu Kabupaten Malang sebanyak 13 orang, kemudian Kabupaten Pasuruan sebanyak tujuh orang. Pasien positif Corona COVID-19 lainnya dari Kabupaten Bangkalan bertambahan enam orang. Sementara itu, dari Kabupaten Jember, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Lumajang bertambah empat orang terkonfirmasi positif Corona COVID.

Wilayah lainnya Kabupaten Kediri,Kota Pasuruan, Kota Probolinggo masing-masing bertambah tiga orang pasien positif COVID-19. Di Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Magetan, dan Sampang bertambah dua orang. Lalu di Kabupaten Probolinggo, Kota Mojokerto, Kabupaten Sumenep dan Pacitan masing-masing bertambah satu orang.

Penambahan pasien Corona COVID-19 sebanyak 274 kasus baru dengan 210 di antaranya masih dalam proses verifikasi lapangan. Demikian mengutip dari Dinas Kominfo Jawa Timur, Selasa, 23 Juni 2020.

Di sisi lain, pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 80 orang menjadi 2.995 orang. Kabar duka, sembilan pasien meninggal karena COVID-19 menjadi 753 orang.

Sementara itu, jumlah pasien dirawat sebanyak 6.115 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 27.655 orang dengan rincian dipantau 3.928, selesai dipantau 23.580, dan meninggal 147 orang.

Pasien dalam pengawasan (PDP) menyentuh angka 9.587 orang. Rinciannya antara lain pengawasan 4.148 orang, selesai diawasi 4.280 orang dan meninggal 1.159 orang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya