Pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur Tembus 13.000 Orang

Ada tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 353 orang di Jawa Timur pada Jumat, 3 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2020, 16:35 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 16:34 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur mencatatkan tambahan kasus baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Jumat, 3 Juli 2020. Bahkan tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 353 orang mendorong total pasien positif Corona COVID-19 menembus angka 13.000 di Jawa Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan,  jumlah pengujian spesimen mencapai 22.281 spesimen.

Dengan demikian, total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 871.436 spesimen. Yurianto mengatakan, dari pemeriksaan spesimen tersebut, pihaknya mendapatkan kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 1.301 orang sehingga total 60.695 orang.

"Distribusi penambahan kasus ini Jawa Timur melaporkan 353 orang dan kemudian melaporkan sembuh 247 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers, Jumat (3/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 3 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 353 orang di Jawa Timur sehingga total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 13.408 orang. Pasien sembuh bertambah 247 orang sehingga total menjadi 4.638 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah 21 orang menjadi 969 orang.

Selain itu, kasus Corona COVID-19 terbanyak lainnya di Sulawesi Selatan sebanyak 180 orang dan 41 kasus sembuh. DKI Jakarta mencatat 140 kasus baru terkonfirmasi positif Corona COVID-19 dan sembuh mencapai 238 orang. Jawa Tengah melaporkan 134 kasus baru dan 50 pasien sembuh dari Corona COVID-19, Kalimantan Selatan mencatat 110 kasus terkonfirmasi positif dan 28 sembuh.

Yurianto menuturkan, kasus baru Corona COVID-19 tersebut karena tracing atau pelacakan semakin agresif dilakukan dinas kesehatan daerah. Kemudian tes masif dari tracing yang didapatkan dengan tes real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

"Karena kasus konfirmasi positif yang masuk registrasi untuk pengamatan epidemiologi dunia bukan rapid test. Rapid test sebagai tuntunan untuk lakukan tracing dan lihat deteksi dini bagi pekerja migran sebelum melaksanakan real time PCR, ini upaya untuk tegakkan diagnosa," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, 16 provinsi mencatatkan kasus di bawah 10 dan enam provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pasien Sembuh dari Corona COVID-19

Penampakan Grafiti Virus Corona untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat India
Petugas kepolisian India berdiri disamping grafiti yang mengilustrasikan virus corona di Bangalore (3/4/2020). Grafiti tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi lockdown yang diberlakukan pemerintah India sebagai langkah pencegahan COVID-19. (Xinhua/Stringer)

Ia mengatakan, beberapa provinsi juga melaporkan pasien sembuh lebih banyak antara lain di NTB mencatat kasus sebanyak 23 kasus baru dan 25 sembuh, Banten melaporkan 21 kasus baru dan 54 sembuh.

Kemudian Maluku melaporkan tujuh kasus dan sembilan sembuh, Riau mencatat empat kasus baru dan 12 sembuh, Kepulauan Riau melaporkan kasus positif COVID-19 sebanyak tiga kasus dan empat sembuh.

Selain itu, Kalimantan Barat tak ada kasus baru dan enam sembuh, Kalimantan Utara tak ada penambahan kasus dan enam sembuh, Sulawesi Tengah melaporkan tidak ada penambahan kasus dan satu sembuh.

"Total sembuh 901 orang sehingga akumulasi 27.568. Kalau kita perhatikan persentase nasional di kisaran 42 persen dan kemudian perhatikan sudah lebih 13 provinsi yang memiliki persentase sembuh di atas 70 persen. Angka ini pasti akan naik, proses sembuh ini membutuhkan waktu," tutur dia.

Yurianto menambahkan, ada 435 kabupaten/kota di 34 provinsi sudah terdampak COVID-19. Sementara itu, total orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 38.767 dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.609.

Yurianto juga kembali mengingatkan untuk melakukan aktivitas produktif dengan mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan itu mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Hal ini juga agar tidak menularkan kepada anggota keluarga.

"Ingat kita harus kembali produktif dengan ke depankan aman," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya