Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka atau yang dikenal publik dengan nama peran Oneng membagikan resep dirinya bisa empat kali melenggang ke Senayan, mulai dari yang jenaka hingga serius.
“Harus ada yang milih di TPS. Bener nggak?” tutur Rieke saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
“Jadi kalau keterpilihan itu adalah akibat dari kerja. Menurut aku itu hasil dari kerja kita. Bukan sesuatu yang tiba-tiba kamu terpilih begitu, dengan muncul tiba-tiba. Karena keterpilihan itu kan menyangkut trust. Orang pertama kenal, kemudian orang yakin, baru orang memilih,” sambungnya.
Advertisement
Kalangan artis atau public figure mungkin saja banyak dikenal publik. Namun begitu, tidak semua dapat memberikan kepercayaan dan menjaganya, sehingga pada akhirnya tidak semua bisa bertahan duduk di DPR MPR RI.
“Kecuali keterpilihan itu ada dua, pertama memang dia benar-benar dipilih karena masyarakat percaya. Yang kedua, karena bayar atau beli suara, atau pakai politik (uang) untuk membayar. Saya lebih memilih yang pertama,” ujarnya.
Menurutnya, membangun kepercayaan masyarakat memang tidak mudah dan instan. Namun, jika seseorang mengikuti kontestasi pemilihan, baik eksekutif ataupun legislatif, dan memilih untuk membeli suara dengan uang, maka hal itu dinilainya telah menipu diri sendiri.
“Kalau kita contoh misalnya, ini keyakinanku ya, mungkin orang yang beda. Ketika kita membeli suara supaya kita dipilih, berarti kita sudah bohongi diri kita sendiri. Lah kalau diri kita sendiri saja dibohongi, gimana rakyat, logisnya ya,” kata Rieke.
Dia mengatakan, setiap waktu adalah waktu politik, setiap momen adalah momen politik, dan setiap orang adalah dalam tanda kutip target politik.
“Target politiknya bukan berarti dia dijadikan objek. Tapi mereka ada aspirasi dan segala macam. Nah ini perjalanan yang nggak gampang," kata Rieke.
Politik Uang Dianggap Lumrah
Dalam berkampanye, Rieke mengungkapkan penolakannya terhadap politik uang. Praktik ini dinilainya membuat pesta demokrasi menjadi mahal dan bahkan telah dianggap lumrah oleh sebagian masyarakat.
“Kedua, kenapa saya dalam kampanye justru mengatakan tolak politik uang. Karena akibat dari pemilu yang semua orang mengatakan mahal, lalu itu dijadikan keyakinan, dijadikan habitus, padahal itu bukan sesuatu yang benar. Kebenaran itu kan terjadi akibat misalnya ada hal yang tidak benar, tapi karena diulang-ulang terus, dijadikan sesuatu yang konsumsi informasi publik akhirnya dianggap kebenaran,” ungkapnya.
Rieke sendiri tidak menampik suara dukungan masyarakat yang datang untuknya bisa saja dampak keberhasilan memerankan Oneng di serial Bajaj Bajuri.
“Kenapa bisa kepilih empat kali. Aku curiganya juga sebenarnya karena orang kasihan. Kasihan nih Oneng diomelin terus sama Emak, lakinya begitu Bang Juri, ya kan. Makanya sampai aku ketemu aku ketemu warga, aku cerita ya. Bu boleh tanya? Ya boleh, ibu kata saya. Ibu, kenapa sih kalau motong nggak pernah selesai. Hah? Apa ya maksudnya. Ternyata si Oneng itu kalau motong rambut nggak pernah selesai. Sampai detail warga tahu kayak gitu. Mungkin gara-gara si Oneng juga aku dipilih. Terima kasih Oneng,” Rieke menandaskan.
Advertisement
Empat Kali Melenggang ke Senayan
Rieke Diah Pitaloka sudah 4 kali ini dilantik sebagai anggota DPR RI. Periode pertama pada tahun 2009-2014. Pada pemilu legislatif 2014, Rieke maju sebagai lagi sebagai calon legislatif DPR untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII. Ia pun lolos dan menjadi anggota DPR periode 2014—2019 dengan perolehan suara 255.044 suara.
Selanjutnya dia kembali menjadi anggota DPR periode 2019-2024, dan pada pileg serentak, dia duduk kembali di Senayan periode 2024-2029. Kini Rieke duduk di Komisi VI DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia.
Infografis
Advertisement