Kolaborasi Ponpes dan Pemkab Mojokerto untuk Ketahanan Pangan

Pondok Pesantren Segoro Agung Trowulan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto melaksanakan panen raya

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 15:30 WIB
(Foto: Dok Istimewa)
Lahan pertanian organik di Desa Celaket, Mojokerto, Jawa Timur (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya- Pondok Pesantren Segoro Agung Trowulan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto melaksanakan panen raya. Kegiatan ini untuk menyukseskan program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Mojokerto setiap tahun bisa mencapai surplus beras sampai 78.000 ton,” ujar Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (5/8/2020).

Ketahanan pangan sudah diprogramkan di Mojokerto, termasuk tanaman pendamping seperti jagung dan ketela pohon.

Ia mengungkapkan Kerajaan Majapahit dulu memang dikenal sebagai ahlinya pertanian. Bahkan ada hari-hari penanggalan untuk memutuskan tepat tidaknya panen, misal tanaman padi cocok dipanen pada Minggu Pahing.

“Nenek moyang kita sangat jeli memprediksi cuaca dan irigasi. Panen ini upaya kami untuk nguri-uri budaya," ucapnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak dalam kesempatan itu menyebut Jatim sebagai basis agribisnis dan lumbung padi nasional. Sahat juga memuji surplus hasil pangan pertanian di Mojokerto.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya