Inovasi Cuci Tangan dengan Sensor Infra Merah ala Mahasiswa UM Surabaya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Cahyanigrat Adhi Pratama dan Juni Arif Muzaki membuat inovasi teknologi tepat guna (TTG) untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis domisili.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi Inovasi
Forum Liputan6

Liputan6.com, Surabaya- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Cahyanigrat Adhi Pratama dan Juni Arif Muzaki membuat inovasi teknologi tepat guna (TTG) untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis domisili. Inovasi itu dinamakan Winner 3 in1.

Inovasi ini berupa cuci tangan, air sabun, dan pengering tangan menggunakan sensor infra merah yang bisa bekerja otomatis.

“Alat ini bisa digunakan tanpa perlu ada sentuhan, jadi mempermudah masyarakat untuk  membiasakan diri hidup bersih dan sehat juga meminimalkan penularan Covid-19 melalui sentuhan,” ujar Adhi di kampus UM Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (6/8/2020).

Purwarupa Winner 3 in 1 ini akan ditempatkan di masjid daerah rumahnya di Bulak, Surabaya. Ia juga akan mengajarkan warga setempat pembuatan alat ini, sehingga bisa diproduksi lagi oleh warga.

Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengungkapkan KKN ini bertujuan untuk mencegah perpindahan mahasiswa antarkabupaten, provinsi bahkan antarnegara ke satu titik yang sangat berisiko tehadap penyebaran Covid-19.

Dalam program KKN di era pandemi ini, mahasiswa UM Surabaya diwajibkan untuk membuat program wajib terkait pecegahan persebaran Covid-19 serta program tambahan yang berkaitan dengan TTG atau pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdampak Covid-19. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya