Melihat Kapasitas Tempat Tidur Isolasi Pasien COVID-19 di Jatim

Dengan jumlah tempat tidur yang mencukupi kebutuhan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 itu, menjadikan Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas tempat tidur terbanyak se-Indonesia.

oleh Erik diperbarui 15 Sep 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 05:00 WIB
Khofifah-Malang Raya
Gubernur Khofifah mengapresiasi terbentuknya kampung tangguh yang ada di wilayah Malang Raya.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien COVID-19 di Jawa Timur masih tinggi, yaitu berjumlah 38.088, merujuk pada data yang dimiliki Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim per 13 September 2020.

Ada 4.785 pasien COVID-19 di Jatim yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Dalam proses perawatan, hal pertama yang perlu disiapkan adalah tempat tidur.

Lantas, bagaimana kondisi tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien COVID-19 di Jatim yang jumlahnya terus meningkat itu?

Melalui akun Instagram @jatimpemprov, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, jumlah tempat tidur yang dimiliki pemprov telah cukup untuk menampung pasien COVID-19.

"Rinciannya, jumlah bed isolasi sebanyak 6.611 bed dan ICU isolasi 860 bed,” kata Khofifah, Senin, 14 September 2020.

Dengan jumlah tempat tidur yang mencukupi kebutuhan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 tersebut, menjadikan Provinisi Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas tempat tidur terbanyak se-Indonesia.

"Angka tersebut menjadikan Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas bed isolasi maupun ICU isolasi tertinggi di Indonesia,” lanjut Khoifah.

Sementara itu, dari kapasitas bed yang mencapai 6.611 di Jatim itu, baru 3.221 bed yang telah terisi pasien. Hal itu berdasarkan laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per 8 September 2020.

"Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 bed dengan keterisian hanya 72 bed,” ujar Khofifah.

Meski demikian, jika diakumulasi, jumlah bed untuk pasien COVID-19 yang tersedia di Jatim itu baru mencapai 49 persen dan belum memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO yaitu sebanyak 60 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya