Beredar Foto Para Jagal Dukung Kandidat di Pilkada, Ini Penjelasan RPH Surabaya

Foto-foto yang beredar dan mendeklarasikan mendukung salah satu pasangan calon di ilkada Surabaya bukan pihak manajemen dan staf RPH.

oleh Liputan Enam diperbarui 20 Sep 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 15:30 WIB
[Bintang] Libur Pilkada Serentak 2018 Belum Jelas, Ini Curhatan Netizen di Twitter
Jadi sebenarnya, 27 Juni nanti libur nggak sih? Libur Pilkada Serentak 2018 bikin heboh masyarakat dunia maya. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya, Jawa Timur menegaskan tidak terlibat politik dukung mendukung salah satu bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada Surabaya 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Bella Bima, memastikan bahwa jajaran manajemen dan staf RPH tidak ada satu pun yang terlibat politik atau pun yang berafiliasi politik.

"Itu merupakan larangan yang selalu dipegang teguh oleh jajaran RPH mulai dulu hingga sekarang," katanya di Surabaya, Sabtu (19/9/2020), dilansir Antara.

Karena itu, dia menegaskan apabila ada salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya yang didukung oleh RPH, itu tidak benar. Berbeda jika itu didukung oleh para jagal atau para pengguna jasa di RPH.

"Jadi, kami pastikan bahwa manajemen dan staf RPH tidak ada yang ikut atau pun berafiliasi politik. Sedangkan foto-foto yang beredar dan mendeklarasikan mendukung salah satu pasangan calon, jelas itu bukan pihak manajemen dan staf RPH," kata Bella lagi.

Menurut Bella, dari foto yang beredar itu, ia mengaku sudah melihat satu per satu dan tahu orang-orangnya. Ia memastikan bahwa orang-orang yang mendukung itu adalah orang-orang pengguna jasa atau para jagal.

"Saya sudah lihat satu per satu orangnya dan di situ ternyata para jagal yang biasanya melakukan pemotongan di RPH, jadi sekali lagi bukan manajemen dan staf RPH," ujar dia.

 

Saksikan Video Ini

RPH Tak Bisa Melarang

Dia menuturkan, karena mereka orang-orang yang menggunakan jasa RPH, maka sebenarnya mereka itu sama persis dengan pelanggan di pasar-pasar atau sama dengan warga biasa. Sehingga tidak ada alasan bagi RPH untuk melakukan intervensi atau pun melarang kegiatan mereka.

"Karena mereka sama dengan warga biasa, berarti hak mereka berpolitik. Yang pasti di foto yang beredar itu tidak ada satu pun manajemen dan staf RPH," kata dia lagi.

Karena itu, ia berharap warga atau pun netizen bisa menyaring informasi mana yang benar dan mana yang hoaks. Sebab, sekali lagi dia memastikan bahwa tidak mungkin jajarannya berafiliasi politik.

"Jadi, saya jamin manajemen RPH tidak berafiliasi politik," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya