Seorang Dokter Tutup Usia Setelah Berjuang Lawan COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, dokter yang meninggal tersebut selama ini bertugas di salah satu klinik kesehatan di Banyuwangi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 00:28 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 00:28 WIB
Ilustrasi duka cita
Ilustrasi duka cita

Liputan6.com, Jakarta - Satu dokter di Banyuwangi, Jawa Timur tutup usia pada Selasa, 13 Oktober 2020 setelah berjuang melawan COVID-19.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya sang dokter.

"Kita semua berduka atas wafatnya beliau. Ini adalah kehilangan yang besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi Banyuwangi," kata Anas, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Anas mengatakan, dokter, perawat, dan berbagai insan kesehatan selama ini telah berperan besar dalam menangani pandemi COVID-19, baik secara promotif, preventif, hingga kuratif.

“Mari terus terapkan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 ini bisa kita lewati bersama-sama dengan baik,” ujar Anas.

Anas juga kembali mengingatkan kepada seluruh warga, penularan penyakit ini masih terjadi di masyarakat.

"Kita juga masih melihat bahwa dampak ini tidak hanya kepada kelompok masyarakat saja. Namun, tenaga kesehatan juga banyak terdampak oleh penyakit ini," ucap Anas.

"Kita lihat bahwa penularan masih terjadi. Maka dengan kepatuhan kita terhadap segala peraturan pemerintah terkait pengendalian COVID-19, maka angka ini bisa kita tekan, bisa kita turunkan," ia menambahkan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Punya Komorbid

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, dokter yang meninggal tersebut selama ini bertugas di salah satu klinik kesehatan di Banyuwangi.

"Memang ada riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya. Pasien mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, hingga mual/muntah. Juga ada pneumonia," kata dr. Rio, sapaan akrabnya.

Setelah mengalami gejala COVID-19, yang bersangkutan mendatangi salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Banyuwangi dan dilakukan penanganan. Hasil swab-nya terkonfirmasi positif.

"Kondisi pasien diperberat karena almarhum juga tergolong obesitas," ujar Rio.

Pada Selasa, 13 Oktober 2020, kasus konfirmasi COVID-19 di Banyuwangi mencapai  1.526 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 1.203 orang atau hampir 79 persen. Untuk kasus meninggal sendiri sebanyak 121.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya