Dosen Unesa Ramai-Ramai Ikut Uji Kompetensi

Rektor Unesa Nurhasan mengakui Indonesia masih tertinggal dalam pelaksanaan sertifikasi profesi ketimbang negara lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 13:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Peluncuran robot kreatif energik cantik dan elegan (KECE) generasi kedua buatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) via daring pada Kamis, (17/9/2020). (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya- Rektor Unesa Nurhasan mengakui Indonesia masih tertinggal dalam pelaksanaan sertifikasi profesi ketimbang negara lainnya. Padahal, sertifikasi profesi penting untuk membendung tenaga kerja asing yang akan membanjiri Indonesia.

“Di Australia, seluruh profesi telah tersertifikasi, sedangkan di Indonesia hanya beberapa profesi yang melaksanakan,” ujar Rektor Unesa dalam kegiatan Uji Kompetensi Profesi Dosen yang diadakan Kadin Institute di Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/11/2020).

Acara yang diikuti 99 dosen dari Unesa itu dibuka Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur. 

La Nyalla mengajak para senator dari Aceh sampai Papua Barat untuk melihat dan mengecek daerahnya masing-masing terkait pelaksaan uji kompetensi berbagai profesi.

Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti mengatakan, baru pertama kali mengadakan uji kompetesi untuk para dosen. Uji kompetensi dilakukan sesuai dengan  kebijakan pemerintah.

“Agarpara dosen memiliki kompetensi di bidang masing-masing sesuai dengan standar nasional,” ucapnya.

Selain Unesa, ada beberapa universitas lain yang telah bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan serupa, yakni Universitas Muhammadiyah, Politeknik Negeri Malang, ITN serta salah satu Universitas di Madura. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya