Liputan6.com, Jakarta - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuat inovasi variasi terbaru Kamus Digital Bahasa Isyarat yang diberi nama Signalong Indonesia.
Inovasi ini hasil kerja sama antara Unesa, Direktorat PKLK Dikdas Dirjen Dikdas Kemendikbud dan Open University, United Kingdom.
Tim Penulis Kamus Digital, Sujarwanto menuturkan, Signalong Indonesia merupakan model komunikasi isyarat bagi ABK yang memiliki efektivitas tinggi karena telah diadopsi sesuai dengan kondisi dan budaya komunikasi yang berkembang di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan, Signalong berbeda dengan konsep bahasa isyarat yang telah ada sebelumnya. Hal ini karena menekankan pada efektivitas tersampainya pesan komunikasi sehingga dapat digunakan oleh siapa saja. Jadi tak hanya anak dengan keterbatasan pendengaran tetapi juga memiliki keterbatasan intelektual.
Sementara itu, Pengajar Program Studi Pendidikan Luar Biasa Unesa, Khofidotur Rofiah mengatakan, metode Signalong telah diaplikasikan di Sekolah Inklusif Galuh Handayani.
"Hasilnya terbukti efektif untuk mempermudah komunikasi dalam kelas yang memiliki siswa yang beragam," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (19/9/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mirip Komunikasi Nonverbal
Ia menambahkan, salah satu keunggulan Signalong Indonesia adalah tidak menggunakan awalan dan akhiran. Mirip dengan komunikasi nonverbal yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Contohnya dalam membuat bahasa isyarat anak, tangan kanan membentuk kepala anak. “Ini sering kita praktikkan dalam bahasa sehari-hari,” ujar dia.
Adapun kamus digital Signalong Indonesia ini telah berisikan berbagai kosa kata dasar, di antaranya hurup untuk melafalkan kosa isyarat serta berbagai bahasa isyarat yang dapat digunakan untuk melakukan percakapan sehari-hari, di antaranya lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Pasca peluncuran perdana, kini kanal edukasi telah dapat diakses melalui website, youtube, dan instagram dengan username Signalong Indonesia. Sejumlah pengembangan pun akan terus dilakukan sebagai upaya mengampanyekan lingkungan ramah inklusif.
Advertisement