Demo Tolak Kedatangan Rizieq Shihab Berujung Ricuh di Surabaya

Kejadian tersebut bermula ketika massa demonstran penolak kedatangan Rizieq Shihab membubarkan diri.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Nov 2020, 17:21 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 17:21 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Aksi demo tolak kedatangan Rizieq Shihab di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Aksi demonstrasi tolak kedatangan Rizieq Shihab yang dilakukan oleh kelompok Aliansi Cinta NKRI di depan Gedung Negara Grahadi, berujung ricuh dan menjurus ke adus jotos dengan kelompok yang diduga dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI), Selasa (24/11/2020). 

Kejadian tersebut bermula ketika massa demonstran penolak kedatangan Rizieq Shihab membubarkan diri, tetapi beberapa menit kemudian ada suara salah satu orang yang berteriak kemudian memicu kerumunan.

Salah satu orang dari massa aksi tiba-tiba jatuh dan hampir dikeroyok. Ia ditendang dan diinjak di bawah aspal jalanan. 

Saat itu, ia diteriaki karena telah memukul seseorang dari kelompok yang diduga mencopot spanduk. Kemudian, beberapa saat aparat kepolisian mencoba melerai pertikaian tersebut. Namun, dari massa yang merasa kawannya dipukul hingga berdarah berteriak terus menerus. 

"Botak yang mukul, botak yang mukul. Berdarah pak berdarah," teriaknya sambil menunjuk-nunjuk orang yang memukul. 

Aparat kepolisian yang berada di lokasi kemudian meminta mereka semua untuk membubarkan diri. Kerusuhan yang terjadi kata seorang masa aksi lantaran ada yang memprovokasi dengan mencopot spanduk penolakan Rizieq Shihab yang mereka pasang di Taman Apsari. 

"Ada yang memprovokasi tadi, lapo spanduk di copot (kenapa spanduk di lepas). Saya tahu mereka itu FPI. Itu ada yang namanya din din itu siapa itu," ujar dia. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Respons FPI Surabaya

Sementara itu, Wali Laksar FPI Surabaya, Agus Fachrudin yang ada di lokasi saat dikonfirmasi mengenai kejadian itu menolak memberikan komentar apapun. 

"No comment saya no comment. Teman-teman masih emosi. Saya juga bukan koordinator," kata dia. 

Usai kejadian ini, mereka kemudian bergegas pergi berencana untuk visum terhadap pria yang terlihat bibirnya berdarah hingga bercucuran di  kaus warna putihnya itu. "Ayo-ayo sekarang kita ke Pasura, kita visum di sana nanti," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya