Upaya Dinkes Malang Setelah RS Rujukan Covid-19 Penuh

Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengakui hampir semua rumah sakit rujukan Covid-19 penuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2021, 10:07 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 10:07 WIB
Kapasitas RS Lapangan Ijen Malang 100 Persen Penuh Pasien Covid-19, Butuh Bed Tambahan
Suasana di depan RS Lapangan Ijen Boulevard, Malang. Tingkat keterisian rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 ini sudah 100 Persen pada Kamis, 24 Juni 2021. Pihak rumah sakit berusaha mencari bed tambahan (Liputan6.com/Zainul Arifin)

 

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengakui hampir semua rumah sakit rujukan Covid-19 penuh.

Bahkan, salah satu RS Rujukan di Kota Malang, yakni Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, kata Husnul saat ini sudah terisi sekitar 95 persen dari kapasitas sekitar 300 bed.

"Kalau bed isolasi penuh. Kemungkinan di ICU juga sudah (penuh RSSA). Untuk ventilator kan adanya di ICU," ujar Husnul, Jumat (25/6/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Untuk RS Rujukan di Kota Malang sendiri berada di RSSA Malang, RST Soepraoen, RS Lavallete, RS Unisma, RSI Aisyah, RS Hermina Tangkuban Perahu, RKZ Panti Waluyo, RSUD Kota Malang, RS Panti Nirmala, dan juga RS Persada Hospital.

Dengan kondisi hampir penuhnya seluruh RS Rujukan di Kota Malang, kata Husnul, Dinkes Kota Malang saat ini sedang berupaya untuk menambah bed di setiap RS Rujukan dan juga RS di luar rujukan.

"Kita masih mengupayakan kepada RS-RS lain yang bukan termasuk RS Rujukan. Jadi seperti RS yang tidak masuk rujukan, kita upayakan paling tidak ada satu atau dua bed untuk isolasi, menyangga dan sebagai bentuk antisipasi ketika ada lonjakan Covid-19," jelasnya.

Sementara itu, untuk kebutuhan ventilator sendiri, menurut Husnul, saat ini masih belum bisa memastikan. Hal tersebut dikarenakan memang ventilator yang digunakan di ICU untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat, harganya memang mahal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pisahkan Warga Non Covid-19

"Kurang lebih sudah harus ada upaya-upaya untuk penambahan. Penambahan itu tentu dalam ruang ICU. Kalau tidak, upaya awal kita yaitu penambahan bed dan sarana prasarana, termasuk tenaganya," ungkapnya.

Hampir penuhnya seluruh RS Rujukan di Kota Malang, Husnul juga akan berupaya akan memisahkan warga yang berpenyakit di luar Covid-19 (reguler) dengan yang melakukan isolasi.

"Tentu akan menyesuikan. Ini memang yang masuk ICU antri. Jadi stagnan di IGD. IGD ini banyak yang belum bisa masuk di ICU. Nanti RS Rujukan Covid-19 itu ada yang reguler dan yang isolasi dipisahkan," pungkas Kepala Dinkes Kota Malang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya