Liputan6.com, Batu - Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mulai melarang warganya yang positif Covid-19 untuk isolasi mandiri (isoman), tapi masuk isolasi terpusat (Isoter).
Kewajiban masuk Isoter ini disebabkan karena kurang terkontrolnya pengawasan terhadap warga Kota Batu yang terpapar Covid-19 sehingga penularan terhadap keluarga terjadi sangat cepat.
Baca Juga
"Kami punya 400 tempat tidur dengan Isoter di YPPII, di kecamatan dan setiap kelurahan ada. Kelurahan rata-rata tak terisi karena isoter pusat masih ada kamarnya. Jumlah pasien di Isoter saat ini 59 sementara yang isoman 35 orang, besok yang isoman kita pindahkan ke isoter kota," ujarnya, dikutip dari TimesIndonesia, Sabtu (14/8/2021).
Advertisement
Menurutnya banyak pasien terpapar Covid-19 di Kota Batu memilih isoman tidak mau pindah karena mereka merasa nyaman di kamar rumahnya.
"Sekarang tidak boleh egois, jangan sampai orang lain terdampak. Setelah ini kita langsung sosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.
Jumlah tenaga kesehatan di Isoter lebih dari cukup untuk menangani karena disiapkan 156 nakes dari Pemkot Batu dibantu perguruan tinggi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pasien Gejala Berat di Rumah Sakit
Masyarakat yang terpapar tanpa gejala dan ringan yang diisolasi di Isoter sedangkan yang berat diisolasi di RS.
"Paling penting pakai masker, Menkes menargetkan seminggu ini semua bisa turun. Tracing di Kota Batu sendiri sudah mencapai 1 banding 15," ujarnya.
Advertisement