Pesisir Surabaya Waspada Banjir Rob saat Gerhana Bulan

Pengaruh Pasang air laut maksimum berdampak dengan munculnya genangan air setinggi 10-30 cm di daratan yang dapat mengganggu, transportasi di sekirar pelabuhan

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 14:06 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 14:06 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Sejumlah kawasan di Surabaya banjir pada Rabu, 15 Januari 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya telah mengeluarkan pengumuman akan ada banjir rob pada 19 hingga 23 November 2021, dampak dari gerhana bulan sebagian pada Jumat (19/11/2021).

Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh muka air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tintgi dari ketinggian daratan. Banjir rob juga dinekal sebagai banjir genangan.

Dikutip dari TimesIndonesia, Pasang air laut maksimum saat fase bulan purnama (spring tide) bertepatan dengan gerhana bulan sebagaian yang mempengaruhi kondisi pasang air laut di bulan November ini berpotensi menyebabkan banjir rob di area pesisir dengan ketinggian 130 sampai 140  cm dari rata rata permukaan air laut (DPL).

Pengaruh Pasang air laut maksimum berdampak dengan munculnya genangan air setinggi 10-30 cm di daratan yang dapat mengganggu, transportasi di sekirar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pesisir Surabaya

Adapun wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob akibat gerhana bulan sebagaian diantaranya yakni pesisir Surabaya barat, Pelabuhan Surabaya, Pesisir Surabaya timur dan Pesisir Pamekasan dan Kalianget. Banjir rob akan mulai terjadi pukul 22.00 WIB hingga 24.00 WIB. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya