Liputan6.com, Malang - Warga di kawasan Jalan Junggul, Bumiayu, Kota Malang, digegerkan dengan kemunculan empat ekor anakan ular Kobra Jawa di wilayah mereka. Hewan bernama latin Naja sputatrix itu dievakuasi dari dalam rumah seorang warga setempat.
Tim animal rescue Damkar Kota Malang mengevakuasi empat ekor anakan ular Kobra Jawa itu pada Sabtu pagi usai menerima laporan dari pemilik rumah. Peristiwa kemunculan hewan berbisa itu sontak membuat warga setempat heboh.
Advertisement
Baca Juga
Menggunakan tongkat penjepit ular, tim animal rescue menyelamatkan satu per satu ular itu dengan panjang kurang dari 50 sentimeter itu. Proses evakuasi berjalan cepat. Setelah itu masih ditelusuri di sekitar lokasi itu guna memastikan tak ada ular sejenis itu lagi yang masih tersisa.
“Setelah menelusuri titik lokasi, tim tidak menemukan ada ular lain lagi,” kata Kepala UPT Damkar Kota Malang, Teguh Budi Wibowo, Sabtu, 20 November 2021.
Peristiwa itu membuat warga Jalan Junggul harus berhati-hati saat beraktivitas. Sebab empat hari sebelumnya atau pada Selasa, 16 November tim animal rescue Damkar Kota Malang juga mengevakuasi tiga ekor Kobra Jawa sepanjang 1 meter dari salah satu rumah warga setempat.
“Iya semua kemunculan Kobra Jawa itu masih di dalam satu kawasan,” ujar Teguh Budi.
Petugas mengimbau warga setempat untuk segera melapor bila kembali melihat kemunculan ular Kobra itu. Sebab sangat berbahaya bila warga nekad mengevakuasi ular berbisa itu bila tanpa dibekali peralatan yang memadai untuk keamanan diri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemunculan Beruntun
Unit Animal Rescue Damkar Kota Malang pada Selasa lalu menerima laporan warga di Jalan Junggul yang melihat banyak Kobra Jawa. Setelah ditelusuri, tim hanya bisa menemukan dan mengevakuasi tiga ekor Kobra Jawa sepanjang sekitar 1 meter di Jalan Jungul.
Saat proses pencarian, tim sempat menemukan seperti bekas sarang. Namun hanya tiga ekor saja yang bisa ditemukan. Diduga ular berbisa itu keluar meninggalkan sarangnya yang terendam banjir untuk mencari tempat yang lebih nyaman.
"Setelah diperiksa di rumah dan lingkungan sekitar wilayahnya, petugas kami hanya menemukan tiga ular dan bekas sarangnya saja," kata Teguh.
Advertisement