Liputan6.com, Malang - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan, ratusan orang yang terdampak pandemi Covid-19, terbagi dalam beberapa kelompok.
Kelompok tersebut, dimulai dari pengangguran, Bukan Angkatan Kerja (BAK), sementara tidak bekerja dan bekerja dengan pengurangan jam kerja selama masa pandemi Covid-19.
"Kalau yang menganggur, secara rinci (dari 114.387) ada 9.491 orang, karena Covid-19," ujar Erny, Rabu (1/12/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Advertisement
Erny mengungkapkan, untuk jumlah BAK akibat Covid-19, ada sebanyak 5.474 orang. Kemudian penduduk sementara tidak bekerja, karena Covid-19 ada sebanyak 13.755 orang dan bekerja dengan pengurangan jam kerja, ada sebanyak 85.667 orang.
Jumlah tersebut, telah dilakukan penghitungan oleh BPS Kota Malang sejak Februari 2020 lalu. Tak hanya itu, untuk jumlah pengangguran akibat Covid-19 di Kota Malang, ternyata mengalami kenaikan di tahun 2020 ke 2021 sebanyak 1.300 orang.
"Atau saat ini jumlah penduduk Kota Malang yang menganggur secara total dari 2020 ke 2021 itu ada sebanyak 46.542 orang," katanya.
Dengan catatan ini, lanjut Erny, adapun golongan yang sebenarnya tengah mencari kerja ataupun sedang dalam masa tunggu pemanggilan perusahaan yang ia lamar.
"Iya ini ada golongan penduduk usia kerja baik tengah mencari pekerjaan atau masih menunggu dipanggil," ucapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Solusi
Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyebut bahwa ada beberapa solusi untuk mengatasi pengangguran tersebut.
Salah satu solusinya, bisa melalui Malang Creative Center (MCC) yang kini sedang dalam tahap pembangunan. MCC, kata Made, bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi pengangguran di Kota Malang.
"Nanti MCC itu tempat upgrade skill, tak hanya membebankan ke Pemkot. Tapi juga masyarakat kalau bisa memanfaatkan fasilitas yang ada," pungkasnya.
Advertisement