Liputan6.com, Jakarta Rumah layak huni menjadi kebutuhan krusial yang harus menjadi prioritas pembangunan ke depan. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini, ritme kerja dan proses pendidikan dipaksa untuk beradaptasi dan beralih ke rumah. Tempat tinggal yang nyaman pun menjadi sebuah keharusan.
CEO Askakreativa Vivi Alatas menyatakan, hunian layak menjadi aspirasi masyarakat kelas menengah maupun yang hampir menjadi kelas menengah.
“Perumahan yang layak dan tidak layak memiliki konsekwensi besar pada kualitas pendidikan, kesehatan, dan juga perkembangan mental para penghuninya,” kata Vivi pada diskusi webinar "Merumahi Rakyat, Membangun Solusi Bagi Masalah Multidimensional Bangsa" yang digagas Universitas Paramadina, Selasa (14/12/2021).
Advertisement
Vivi menyatakan, pemerintah perlu hadir untuk membangun perumahan bersubsidi untuk mendorong meningkatnya jual kelas menengah di Indonesia.
"Beri kesempatan kelas menengah kita. Ketersediaan rumah atau hunian layak akan mendorong produktivitas dan daya saing bangsa, agar bisa berkontribusi dan berpartisipasi pada pembangunan dan demokrasi bangsa”, katanya Vivi yang juga mantan ekonom Bank Dunia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peran Bank
Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo menyatakan, sektor pembiayaan perumahan telah berupaya seoptimal mungkin untuk menjawab tantangan yang ada.
“Kalau middle class kita semakin kuat, maka fondasi ekonomi negara semakin mapan,” katanya.
Pihaknya terus memantau dan berusaha menutup gap kekurangan hunian dengan merumuskan ekosistem perumahan nasional. Pihaknya bekerjasama dengan banyak pihak, mulai dari korporasi swasta hingga lintas BUMN, untuk bergerak maju.
Advertisement