Balita Tanpa Anus di Sidoarjo Bakal Operasi Kedua di RSUD Dr Soetomo

Berdasarkan penjelasan dari RSUD Dr Soetomo, operasi yang kedua untuk pembuatan anus tersebut merupakan operasi yang terakhir.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Feb 2022, 23:05 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 23:05 WIB
Mensos Risma menjenguk bocah tanpa anus di Sidoarjo. (Istimewa)
Mensos Risma menjenguk bocah tanpa anus di Sidoarjo. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Balita Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2), anak pasangan Hafid Nurussoba (41) dan Nurul Hidayati (40) warga Sidoarjo, yang mengalami kelainan atresia ani atau tidak mempunyai lubang anus sejak lahir, bakal menjalani operasi keduanya.

"Operasi pertama sudah selesai pada 28 Januari 2022, ini disuruh menungggu 4-5 bulan lagi untuk operasi lanjutan (kedua). Perkiraan bulan Mei atau Juni akan operasi kembali di RSUD dr. Soetomo Surabaya," kata Nurul di rumahnya di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidorejo, Senin (14/2/2022).

Berdasarkan penjelasan dari RSUD Dr Soetomo, operasi yang kedua untuk pembuatan anus tersebut merupakan operasi yang terakhir. 

Wanita paruh baya itu berharap setelah operasi yang kedua, anaknya bisa buang air besar secara normal.

Ia berterimakasih kepada pemkab Sidoarjo yang sudah membantu memfasilitasi pengobatan anaknya sampai akhirnya mendapatkan penanganan operasi di rumah sakit dr. Soetomo.

"Pemkab Sidoarjo selain memberikan bantuan berupa uang dan sembako juga iku mengawal anak kami Haidar sampai proses operasi. Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian dari Pemkab Sidoarjo," ucap Nurul.

Bantuan yang diterima keluarga Nurul selain sembako dan kebutuhan seperti pampers dan susu, Pemkab Sidoarjo dan Kementerian Sosial juga ikut membantu uang tunai untuk kebutuhan operasional perawatan Haidar.

Berkat dari viralnya berita mengenai kondisi Haidar membuat Kementerian Sosial turun meninjau langsung kondisi Haidar. Bahkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor turun langsung menjenguk Haidar di rumahnya.

Risma menyampaikan, di Kemensos ada program media scanning yang setiap hari memantau pemberitaan terutama terkait kemanusiaan. Dari sana diketahui adanya balita di Sidoarjo yang memiliki kelainan tidak punya anus dan membutuhkan bantuan.

"Kami setiap hari memantau berita. Salah satunya kami menemukan masalah di anak Haidar dan turun membantu," ujar Risma.

Selain bantuan dari Pemkab Sidoarjo dan Kemensos, bantuan juga datang dari para donatur yang digalang olah Kitabisa.com sebesar Rp 75,8 juta.

 

Pantau Sampai Sembuh

Bupati Muhdlor menyampaikan, pihaknya akan memantau terus perkembangan Haidar hingga sembuh. Karena penyembuhannya membutuhkan proses sekitar empat bulan.

"Proses yang harus dilalui fase pertama kemarin sudah dilakukan operasi, tapi memang untuk Anus buatan ini butuh waktu dan dalam waktu 4-5 bulan ke depan akan dilakukan operasi lagi," ujar Muhdlor.

Muhdlor menegaskan, pemkab Sidoarjo akan membantu biaya operasional orangtua selama menjalani perawatan di rumah sakit.

"Setelah proses medis selesai maka faktor-faktor lain yang harus diperhatikan termasuk salah satunya adalah biaya operasional. Misalnya biaya operasional saat menunggu di rumah sakit, ini yang membutuhkan uluran kita semua," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya