Buah Naga Banyuwangi Merambah Mancanegara, Singapura hingga Eropa

Rencana eskpor tersebut nantinya akan dikerjasamakan dengan PT Nusa Fresh. Mereka yang akan memasarkan hasil pertanian Banyuwangi ke mancanegara.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 22 Mar 2022, 05:06 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 05:06 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat memetik buah naga di Festival Buah Naga 2022. (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat memetik buah naga di Festival Buah Naga 2022. (Istimewa)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Banyuwangi Buah naga Banyuwangi bakal merambah mancanegara. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, rencana ekspor perdanan buah naga Banyuwangi akan dilakukan pada 24 Maret 2022.

Ada 15 desa di Banyuwangi yang hasil pertaniannya ikut dalam ekspor perdana tersebut. Di antaranya adalah Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu dan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Kelima belas desa tersebut merupakan Desa Sejahtera Astra (DSA) yang mendapatkan pembinaan, pendampingan serta pemberdayaan para petaninya untuk menghasilkan produk berkualitas ekspor.

Selain itu, juga dilakukan fasilitasi akses pemasaran. Program DSA itu sendiri merupakan bagian dari corporate social responbelity (CSR) dari PT Astra Internasional, Tbk.

“Kami berkolaborasi dan menggandeng banyak pihak untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Di antaranya dengan sejumlah perusahaan yang memiliki komitmen untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan rakyat,” terang Ipuk.

Rencana eskpor tersebut nantinya akan dikerjasamakan dengan PT Nusa Fresh. Mereka yang akan memasarkan hasil pertanian Banyuwangi ke mancanegara.

“Untuk yang Banyuwangi ini, kita akan mengekspornya ke Singapura dan ke sejumlah negara Eropa. Tidak kurang ada 15 negara yang telah kita jajaki,” ungkap Chief Marketing Officer Nusa Fresh Pekik Warnendya usai bertemu Bupati Ipuk.

 

Komoditas Lainnya

selain buah naga, komoditas pertanian di Banyuwangi yang akan ikut diekspor pada kegiatan perdana itu adalah manggis, rambutan dan kapulaga.

“Untuk yang perdana ini, total ekspor yang dilakukan sekitar 8-12 ton. Pembeli di sana (mancanegara) meminta pengiriman sebulan sekali untuk produk rempah-rempah, sedangkan buah dan sayurnya seminggu sekali,” terang Pekik.

Pekik sendiri mengungkapkan potensi pertanian Banyuwangi yang sangat melimpah telah cukup lama menjadi pemasok perusahaannya untuk diekspor. Namun, baru kali ini, dilakukan proses ekspor secara mandiri, langsung dari Banyuwangi.

“Setidaknya, dalam dua tahun terakhir ini, kita sering mengambil barang dari Banyuwangi. Namun, baru kali ini akan kita lakukan ekspor perdana dari Banyuwangi,” jelasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya