Liputan6.com, Malang - Pemberian vaksinasi booster untuk warga Kota Malang cenderung lambat, realisasinya mencapai lebih dari 17 persen. Selain itu stok juga menipis, menghabiskan kuota vaksin jenis Pfizer yang baru tiba pada awal pekan lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan vaksinasi di Malang untuk dosis pertama dan kedua sudah di atas 100 persen. Sementara pemberian vaksin booster terus digenjot, masih berjalan di fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit.
“Kalau dosis ketiga sudah lebih dari 17 persen. Sekarang masih berjalan di fasyankes dengan vaksin jenis Pfizer,” kata Husnul Muarif.
Advertisement
Vaksin booster jenis Pfizer itu merupakan kuota tambahan sebanyak 300 vial atau lebih dari 2 ribu dosis dan baru tiba pada 18 Maret 2022 lalu. Sejauh ini belum ada informasi kapan kuota tambahan baru bakal kembali datang ke Malang.
“Iya yang kami pakai sekarang itu kuota tambahan kemarin dan belum ada tambahan baru lagi,” ucap Husnul.
Alur kuota tambahan biasanya dari Kementerian Kesehatan turun ke Dinas Kesehatan Provinsi. Setelah itu baru didistribusikan ke semua kota dan kabupaten. Pemerintah daerah menerima kuota tambahan yang telah ditentukan.
Husnul juga memastikan untuk 2.500 dosis vaksin booster jenis Astrazeneca yang telah kedaluarsa pada 28 Februari 2022 lalu tak dipakai untuk vaksinasi di Malang. Seluruhnya kini disimpan di lemari pendingin Dinas Kesehatan Kota Malang.
“Vaksin yang kedaluarsa itu masih ada di kami, tak dipakai,” ucapnya.
Pemerintah pusat melalui Satgas Covid-19 baru – baru ini mengumumkan ada kelonggaran saat mudik lebaran 2022 nanti. Warga diperbolehkan mudik dengan syarat telah menerima dua kali suntikan dosis vaksin Covid-19 serta booster atau dosis ketiga.
Update Covid-19 Kota Malang
Sementara itu berdasarkan data Info Covid-19 Jawa Timur, kasus baru di Kota Malang terus menurun. Pada Jumat, 25 Maret 2022 ini tercatat ada 23 kasus baru, 34 pasien sembuh, 5 pasien meninggal. Secara akumulatif, jumlah kasus aktif di kota ini masih sebanyak 150 kasus.
Secara grafik, ada tren penurunan kasus Covid-19 di Kota Malang dibandingkan dengan Februari dan awal Maret lalu. Hal itu membuat status PPKM Kota Malang berada pada level II untuk periode 22 Maret – 4 April 2022.
Advertisement