Liputan6.com, Surabaya - Polisi memeriksa 14 orang saksi terkait kasus ambrolnya seluncuran waterpark Kenjeran Surabaya.
"14 saksi tersebut 6 diantara dari korban dan 8 orang dari pihak manajemen Kenpark Kenjeran Surabaya," ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Ryzki Wicaksana di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (21/5/2022).
Baca Juga
"Pada hari ini Jumat kemarin, kita masih pemeriksaan tambahan terhadap para korban yang sudah sembuh untuk memberikan keterangan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," imbuh Arief.
Advertisement
Arief mengatakan, masih ada dua saksi dari korban yang belum bisa diperiksa lantaran yang bersangkutan masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Semoga dalam waktu dekat, pada Senin 23 Mei besok, depan kita dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sudah bisa menerima hasil laboratorium forensik," ucapnya.
Arief juga menyampaikan, potensi adanya tersangka terkait kasus ini, pihaknya masih perlu melengkapi semua pemeriksaan.
"Masih ada sekitar dua orang yang akan kita lakukan pemeriksaan. Nanti setelah kita proses semua lengkap baik dari korban dan pihak manajemen, dan untuk hasil dari labfor, akan kita gelar press release lanjutan," ujarnya.
17 Orang Luka
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, tercatat 17 orang menjadi korban insiden runtuhnya wahana perosotan Kolam Renang Waterpark Kenjeran (Kenpark) Surabaya.
"Korban mayoritas anak-anak dan remaja dan telah mendapat penanganan medis di RSUD Dr. Soetomo dan RS Dr. Soewandhi Surabaya," ujarnya, Minggu (8/5/2022).
Khofifah menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark guna investigasi menyeluruh atas penyebab tragedi tersebut.
"Hari ini, seperti yang sudah terkonfirmasi, kami melihat di lapangan ada bagian dari Cycle Waterpark yang patah," ungkapnya.
Khofifah menuturkan bahwa menurut penjelasan tim manegemen Kenpark Paul wahana perosotan telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu. Bahkan, kalibari berkala juga telah dilakukan dua tahun lalu.
Advertisement