Menkes Budi Sadikin Dukung Unair Kembangkan Teknologi Stem Cell

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya merespons positif adanya upaya pengembangan teknologi stem cell sel punca.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2022, 18:42 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2022, 18:42 WIB
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair menggelar webinar dan workshop Stem Cell yang diikuti ratusan peserta. (Ist).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair menggelar webinar dan workshop Stem Cell yang diikuti ratusan peserta. (Ist).

 

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya  merespons positif adanya upaya pengembangan teknologi stem cell sel punca. Temasuk yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya saat ini.

Ia menjelaskan bahwa upaya pengembangan teknologi sel punca ini sejalan dengan enam transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes salah satunya transformasi teknologi kesehatan.

“Melalui adanya pandemi, Kemenkes menyadari bahwa diperlukan adanya transformasi terhadap sistem kesehatan Indonesia khususnya peningkatan teknologi kesehatan. Oleh karena itu, adanya teknologi baru akan selalu kami respons dengan penuh keterbukaan," ujar Budi Sadikin pada webinar dan Workshop yang digagas Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Jumat (29/7/2022).

Jika nanti memang riset sudah sesuai dengan prosedur dan etik yang yang ada, serta hasil health assessment juga dikatakan layak, Budi menyatakan, maka adopsi teknologi sel punca sebagai layanan kesehatan Indonesia bisa segera diwujudkan.

Rektor Unair Mohammad Nasih berharap ada lebih banyak kolaborasi sinergis antara banyak pihak dan disiplin ilmu dalam upaya pengembangan sel punca. Menurutnya, di samping banyaknya manfaat medis yang bisa diberikan oleh pengembangan teknologi sel punca, muncul juga resiko terkait dengan keamanan, efikasi, dan etik.

“Karenanya diperlukan adanya kolaborasi yang sinergis dari banyak pihak dan disiplin ilmu dalam pengembangan teknologi sel punca guna menekan tingkat resiko yang ditimbulkan. Jadi Setidaknya kita bisa mengurangi tingkat resiko menjadi sebanding dengan manfaat yang diberikan apabila sel punca ini nantinya dapat menjadi layanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

 

 

Sambutan Antusias

Ketua Panitia Purwati menjelaskan, webinar merupakan event kerjasama yang dilangsungkan antara Kementerian Kesehatan, Komite Nasional Sel Punca Indonesia, AWMI dan IDI. Tujuan dari workshop ini adalah untuk mendukung penyelenggaraan stem cell di Indonesia supaya tidak terjadi capital flight di bidang stem cell.

“Selain itu, tujuan dari workshop ini juga adalah untuk mendidik sumber daya manusia di bidang teknologi seluler dan molekuler untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan di institusinya ataupun di laboratorium, sehingga dapat mengembangkan riset translasional untuk percepatan aplikasi di klinik mapun di rumah sakit,” paparnya.

Purwati menjelaskan, workshop kali ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Totalnya untuk webinar dan workshop ada 292 peserta yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Kami harapkan, workshop ini bisa membawa manfaat semaksimal mungkin bagi pengembangan teknologi sel punca di Indonesia,” ujarnya.

banner infografis utang pemerintah
Utang Pemerintah (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya