Beda Sikap Dewan dan Wali Kota Soal Penataan Tugu Malang, Apa Sebabnya?

DPRD Kota Malang menilai rencana pemkot untuk menata pedestrian Tugu Malang terlalu dipaksakan

oleh Zainul Arifin diperbarui 15 Agu 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 06:00 WIB
Wisata Bouwplan, Konsep Penataan Pedestrian ala Kota Malang
Pemkot bakal membongkar pagar Alun-alun Tugu Malang lalu diperlebar pedestriannya. Penataan itu bagian dari rencana penataan pedestrian dengan konsep wisata bouwplan atau rencana tata Kota Malang pada masa kolonial Hindia Belanda (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang berniat memugar total Alun-alun Tugu Malang dengan alasan agar lebih nyaman untuk publik. Gagasan itu disorot legislator sebab kondisinya masih indah sehingga rencana penataannya tak terlalu mendesak.

Semula rencana pemugaran berupa penataan taman, pedestrian sampai membongkar pagar Tugu Malang dengan anggaran Rp 3,5 miliar lewat Dinas Lingkungan Hidup. Namun anggaran tersebut dicoret DPRD Kota Malang.

Meski begitu, Pemkot tetap ingin meneruskan rencananya, berbentuk penataan pedestrian dan membongkar pagar Tugu Malang. Anggaran dikoreksi jadi Rp 2 miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat masuk dalam APBD Perubahan 2022 ini.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Diana Kartika, menilai proyek terkesan dipaksakan karena penataan Tugu Malang tidak terlalu mendesak dilakukan. Sebab salah satu taman kota terbaik di Malang itu kondisinya masih sangat bagus dan indah.

"Pemkot tidak bisa menjelaskan detil rencana penataan itu," kata Made di Malang, Minggu (14/8/2022).

Dalam Rencana Kerja Pedoman Daerah hanya muncul penataan pedestrian saja, tak tercantum pedestrian di Tugu Malang. Made menyebut bila tetap dilaksanakan, waktunya sangat terbatas lantaran harus melalui proses lelang dan masa pengerjaan.

"Tugu Malang itu salah satu ikon kota. Kalau pengerjaannya molor, pasti disorot publik," ucap Made.

Legislatif menyarankan Pemkot menunda rencana penataan Tugu Malang pada tahun depan atau pada 2024 mendatang. Atau tetap membiarkan saja seperti sekarang ini lantaran masih sangat indah. Lebih baik anggarannya dialihkan untuk perbaikan jalan.

"Kami belum sepakat karena belum mendesak. Detil paparan rencana itu harus kami lihat dulu, toh Tugu Malang masih sangat indah," ujarnya.

Optimis Terealisasi

Mengukur Kualitas Udara di Malang Saat Pandemi Corona Covid-19
Alun - alun Tugu Malang ditutup selama pandemi corona Covid-19. Salah satu taman bersejarah di Kota Malang ini juga berfungsi sebagai paru - paru kota (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Kepala DPUPRPKP Pemkot Malang, Diah Ayu, mengatakan ada rencana pelebaran pedestrian Tugu Malang jadi 4,5 meter dan penambahan joging track. Termasuk penambahan grill atau lubang saluran drainase .

"Pelaksanaannya ya tergantung dewan. Kalau memang tak sepakat ya tidak kami garap," kata Diah Ayu.

Sebaliknya, Wali Kota Malang, Sutiaji, optimis rencana itu nanti tetap akan mendapat persetujuan legislator. Sebab perencanaan awal telah dikoreksi, tak lagi mengubah taman Tugu Malang tapi hanya penambahan fasilitas pedestrian agar jadi salah satu area publik yang bisa dinikmati.

"Setelah melihat lagi detil perencanaannya, diputuskan tak akan mengubah wajah taman Tugu Malang, Cukup pedestrian saja," kata Sutiaji.

Karena hanya menata pedestrian saja, ia yakin tak memerlukan waktu panjang. Detilnya bakal segera dipaparkan ke DPRD Kota Malang agar anggarannya mendapat persetujuan dalam APBD Perubahan 2022 ini.

"Kayutangan sudah penuh sesak, jadi bisa digeser ke Tugu Malang. Saya yakin rencana itu bisa dilaksanakan tahun ini," katanya.

 

Infografis lokasi wisata religi di Indonesia
Infografis lokasi wisata religi di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya