Akhir Cerita Penghuni Kampung 1001 Malam Surabaya

Kampung 1001 Malam berada di di bawah jembatan tol Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan. Di dalamnya terdapat ratusan kepala keluarga tinggal dalam hunian yang semi permanen dan kumuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2022, 12:04 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 12:04 WIB
Eri Cahyadi saat meninjau langsung Kampung 1001 Malam Surabaya. (surabaya.go.id)
Eri Cahyadi saat meninjau langsung Kampung 1001 Malam Surabaya. (surabaya.go.id)

 

Liputan6.com, Surabaya - Cerita Kampung 1001 Malam Surabaya berakhir Senin 17 Oktober 2022.  Pemkot Surabaya memutuskan semua penguhi di kawasan tersebut harus pindah karena kawasan tersebut akan dikosongkan untuk kemudian dibangun rumah pompa.

Kampung 1001 Malam berada di di bawah jembatan tol Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan. Di dalamnya terdapat ratusan kepala keluarga tinggal dalam hunian yang semi permanen dan kumuh. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengosongan lahan Kampung 1001 Malam dan bawah jembatan tol bukan hanya digunakan untuk pembangunan rumah pompa. Tetapi, warga yang telah lama tinggal di kawasan ini juga dipindahkan ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Sumur Welut. 

"Warga yang ber-KTP Surabaya, bukan sekadar kami memindahkan ke rusun, tapi juga sediakan pekerjaan. Kami juga berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) khusus warga non-KTP Surabaya, juga akan dipindahkan ke rusun yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov)," kata Eri Cahyadi, Rabu (19/10/2022).  

Rencananya, pemindahan warga yang tinggal di kawasan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu secara bertahap. Yang dipindahkan terlebih dahulu adalah warga yang tinggal di bawah kolong jembatan tol.

Eri Cahyadi itu menyampaikan, bukan hanya memindahkan tempat tinggal, pemkot juga akan memindahkan sekolah anak - anak warga di kawasan tersebut.

"Makanya kenapa saya turun langsung ke lapangan, tujuannya untuk memastikan sekolahnya anak - anaknya juga. Jadi pemerintah bukan hanya menggusur, tapi sekaligus memberikan kepastian administrasi kependudukannya, sekolah, dan sebagainya," paparnya. 

Warga yang dipindahkan dari kawasan tersebut akan diberi pelatihan dan pekerjaan. Mulai dari menjahit, pertukangan, membuat paving dan sebagainya.

"Jadi kita sesuaikan dulu minat dan kemampuannya di bidang apa, nanti kita arahkan dan dilatih, agar pendapatannya meningkat jadi Rp 5 juta per bulan," sebutnya. 

Pemindahan Administrasi

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyebutkan, warga yang berada di bawa kolong jembatan tol ada 16 Kepala Keluarga (KK) sedangkan di Kampung 1001 Malam ada 146 KK.

Untuk sementara, 16 warga yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan tol ditampung terlebih dahulu di kantor Kecamatan Lakarsantri. 

"Karena rusunawa yang akan ditinggali masih dibersihkan sebagian, jadi sementara tinggal kami tampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri dulu. Insyaallah akan selesai semua pada Rabu (19/10/202)," terang Anna. 

Anna menambahkan, mayoritas yang tinggal di kawasan ini adalah warga Surabaya. Untuk administrasinya, saat ini juga sedang diproses oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispnedukcapil) Agus Imam Sonhaji. Begitu pula dengan pemindahan sekolah, juga sedang diproses.

Infografis 6 Tips Cuci Pakaian Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 6 Tips Cuci Pakaian Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya