7 Alat Berat Diterjunkan Bersihkan Material Vulkanik Semeru di Jalur Curah Kobokan

Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Aziz mengatakan, saat ini sudah ada perbaikan menggunakan alat berat milik PT Abipraya, PT Adikarya dan Kementerian PUPR.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 09 Des 2022, 15:08 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 15:08 WIB
Jalur curah kobokan di Desa Kajar Kuning mulai diperbaiki dengan menerjunkan alat berat. (Istimewa)
Jalur curah kobokan di Desa Kajar Kuning mulai diperbaiki dengan menerjunkan alat berat. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Sejumlah alat berat dikerahkan sejak beberapa hari yang lalu untuk membersihkan material debu vulkanik Gunung Semeru yang menutupi jalur menuju Curah Kobokan, Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.

Diketahui, sejak erupsi pada Minggu 4 Desember 2022 lalu, akses menuju Kecamatan Pronojiwo via Curah Kobokan lumpuh total, lantaran jalan tertutup material debu dengan ketebalan hingga 3 meter.

Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Aziz mengatakan, saat ini sudah ada perbaikan menggunakan alat berat milik PT Abipraya, PT Adikarya dan Kementerian PUPR.

Meskipun demikian, Aziz belum bisa memastikan kapan jalur tersebut bisa kembali digunakan.

"Belum dibuka sampai masa tanggap darurat berakhir, ditutup total sampai ada keputusan dari satgas kedaruratan," katanya, Jumat (9/12/2022).

Personel Pusdalops BPBD Lumajang Kustari menjelaskan, ada 7 unit alat berat yang diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan material vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru.

"Alat berat yang sedang bekerja fokus pada pembersihan material vulkanik yang menutup akses jalan dan jembatan," jelas dia.

 

Semeru Masih Status Awas

Status gunung Gunung Semeru sampai saat ini masih berada di level IV atau Awas. Untuk itu, masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

Selain itu, juga tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya