Penipuan Link Phising dan Modifikasi APK Menyebar di Madiun, Begini Cara Menghindarinya

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Madiun meminta warga untuk mewaspadai penipuan daring berkedok "link phising" atau palsu dan modifikasi APK (Android Package Kit) yang kini kian marak.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 31 Jan 2023, 16:06 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 16:06 WIB
Ilustrasi penipuan di internet
Ilustrasi penipuan di internet. Kredit: Pixabay/Mohammed Hasan

Liputan6.com, Madiun - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Madiun meminta warga untuk mewaspadai penipuan daring berkedok "link phising" atau palsu dan modifikasi APK (Android Package Kit) yang kini kian marak.

"Hasil pemantauan kami, setidaknya ada dua cara yang banyak digunakan pelaku. Pertama model modifikasi APK dan kedua yang link phising atau link palsu," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Statistik dan Persandian (PSP) Diskominfo Kota Madiun, Ike Yessica Kusumawati, Selasa (31/2023).

Menurut dia, kedua cara tersebut memang cukup meresahkan. Sudah banyak korban terkena di berbagai daerah. Pihaknya berharap tidak ada korban di Kota Madiun. Kendati begitu kewaspadaan perlu untuk selalu ditingkatkan.

Adapun, link phising dan modifikasi APK tersebut disebar pelaku dengan mencatut nama perusahaan tertentu hingga bergaya undangan pernikahan.

Ia menambahkan modus penipuan berkedok modifikasi APK tersebut biasanya mengarahkan calon korban untuk mengunduh file modifikasi APK yang dikirim pelaku. Pelaku biasanya mengirim pesan melalui aplikasi "chatting" maupun surat elektronik.

"Pelaku biasanya menambahkan kata-kata rayuan, ajakan, bahkan ancaman agar korban mengunduh file yang dimaksud. Setelah itu, pelaku bisa menjalankan program di ponsel korban dari jarak jauh. Biasanya langsung mengincar aplikasi perbankan dan menguras uang-nya," kata dia.

Penipuan berkedok modifikasi APK itu pernah mencatut nama ekpedisi pengiriman, PLN, BPJS, Perbankan, hingga undangan pernikahan.

Begitu juga dengan modus link phising. Pelaku biasanya membuat link palsu untuk dikirimkan kepada calon korban. Tampilan link tersebut dibuat se-mirip mungkin dengan aslinya saat dibuka. Hal itu dilakukan untuk memperdaya korban.

"Biasanya, korban akan dipancing untuk mengklik link yang disebarkan itu. Nah, kita tidak sadar karena biasanya dibuat mirip dengan tampilan aslinya. Tujuannya untuk mengambil data penting yang bisa menguntungkan pelaku," jelasnya.

Cara Menghindari

Guna menghindari itu, Ike mengimbau masyarakat untuk tidak asal menekan link apa pun dari sumber tidak dikenal atau iklan daring mencurigakan. Selain itu, juga jangan memasang atau "install" aplikasi di luar dari platform resmi seperti "play store" ataupun "app store".

Ike juga mengimbau warga untuk mempelajari izin ("permission") data ke aplikasi dan tidak mengaktifkan mode unduh otomatis di aplikasi Whatsapp.

Dengan selalu waspada dan tidak asal klik link, diharapkan penipuan daring yang marak di era digital dapat dicegah.

"Di era sekarang ini modus dan caranya makin beragam. Harus selalu waspada dan jangan mudah percaya apalagi kalau hanya berdasar kiriman dari nomor tidak dikenal," tutur dia.

Infografis Cek Fakta Waspada Penipuan Bagi-bagi Hadiah ultah perusahaan
Infografis Cek Fakta Waspada Penipuan Bagi-bagi Hadiah ultah perusahaan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya