Liputan6.com, Gresik - Banjir yang merendam sejumlah daerah di Gresik belum juga surut. BPBD Gresik menyatakan, hingga Kamis (23/2/2023) pagi, banjir masih menggenangi beberapa kecamatan di Gresik, di antaranya Benjeng, Driyorejo, Balongpanggang, Menganti, dan Cerme.
"Total desa yang terdampak di seluruh kecamatan sejumlah 26 desa," tulis BPBD Gresik dikutip dari akun resminya, Kamis.
BPBD Gresik saat ini masih terus melakukan evakuasi warga terdampak yang membutuhkan pertolongan menuju pengungsian. Seperti yang dilakukan di desa Beton, Kecamatan Menganti yang terdampak banjir.
Advertisement
Banjir merendam sejumlah wilayah di Gresik akibat hujan lebat pada Selasa 21 Februari 2023. Ketinggian banjir bervariasi antara 30 – 80 sentimeter.
Di salah satu perumahan di wilayah Driyorejo, karena tidak mampu menahan tingginya air, tembok pembatas Perumahan jebol sepanjang 25 M, akibatnya air meluber masuk ke dalam lingkungan perumahan.
Ketinggian air mencapai 1 Meter dan arus sangat deras. Derasnya arus air menyebabkan beberapa kendaraan roda empat terseret sejauh beberapa puluh meter.
Â
Tanggul Jebol
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan banjir di empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik akibat tanggul jebol.
Menurut dia, tanggul tersebut tidak mampu menampung banyaknya debit air akibat hujan deras yang melebihi daya tampung tanggul.
"Hari ini kita melihat ada dua tanggul di Blok D dan Blok E Sungai Mojosarirejo yang jebol karena intensitas air hujan melebihi kapasitas. Sehingga aliran yang menuju Sungai Avur meluap menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo," katanya saat meninjau kondisi banjir di Gresik, dilansir dari Antara, Rabu (22/2/2023).
Advertisement