Liputan6.com, malang - Kepolisian telah menerima lebih dari seribu aduan korban robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik crazy rich Surabaya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo. Seluruhnya masuk lewat saluran pengaduan atau hotline.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga, mengatakan sampai Senin (13/3) siang total ada sebanyak 1.361 korban robot trading ATG mengadu ke nomor hotline 081137802000. Ia mengklaim ada korban dari luar negeri turut melapor ke layanan tersebut.
“Layanan hotline menerima pengaduan dan akan membantu mengarahkan korban untuk melapor,” kata Bayu, kemarin.
Advertisement
Melalui hotline tersebut, korban diarahkan membuat pelaporan resmi ke kepolisian. Syaratnya, korban diminta membawa berbagai bukti pendukung seperti berupa bukti transfer dan rekening koran, akun ATG dan bukti withdraw bila sudah pernah withdraw.
Bila pengadu merupakan warga negara Indonesia, maka akan diarahkan membuat laporan ke kepolisian setempat di mana korban berdomisili. Sedangkan untuk korban tinggal yang tinggal di luar negeri, maka dipandu melapor ke Interpol.
“Tentu dengan membawa seluruh bukti pendukung yang telah kami informasikan,” ujar Bayu.
Para korban diimbau tak ragu melapor ke layanan kontak hotline dan kemudian menindaklanjuti lapor ke kantor polisi. Laporan para korban beserta seluruh bukti pendukung akan sangat membantu memperkuat penanganan kasus tersebut.
Bayu menambahkan, terkait penanganan lanjutan kasus ini, kepolisian telah menjadwalkan pemanggilan dua saksi yakni AM dan D pada Selasa (14/3) ini. Namun ia tak menjelaskan posisi dari kedua saksi itu dalam perusahaan milik crazy rich Surabaya, Wahyu Kenzo itu.
“Penyidik mengambil keterangan untuk kelengkapan berkas perkara,” ucapnya.
Dukungan untuk Wahyu Kenzo
Sementara itu di pagar Alun-alun Tugu Malang berjajar sejumlah karangan bunga berisi dukungan untuk Wahyu Kenzo. Di dalamnya tertera nama pengirimnya adalah para member ATG dari sejumlah daerah seperti Batam, Bandung, Medan dan lainnya.
Beberapa isi tulisannya seperti ‘SAVEATGWK’, ‘Bapak Wahyu Kenzo Adalah Aset Negara Kita Dukung Beliau’, ‘Semoga Sehat Selalu, Kapten. Tiada Kata Menyeraaah!!! Tetap Semangat’, “Karya Anak Bangsa Jangan Diamputasi’ dan lain sebagainya.
“Karangan bunga yang terpasang ini dari iuran member seluruh Indonesia,” kata Handi Wijaya salah satu member ATG yang mengaku dari Bangka.
Menurutnya, karangan bunga itu dukungan dari para member yang menginginkan agar bisnis robot trading itu terus berjalan meski proses hukum terus berjalan. Handi mengklaim bisnis ini membantu perekonomian keluarganya dan rekan-rekan member lainnya.
Advertisement