Cegah Stunting, Danone Gandeng PP Muhammadiyah Gencarkan Program Isi Piringku Penuhi Gizi Anak

Danone Indonesia menjadi salah satu swasta yang ikut membantu pemerintah untuk mencapai target penurunan angka stunting. Pengentasan dilakukan dengan menggencarkan program isi piringku untuk memenuhi gizi anak.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 01 Apr 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 07:00 WIB
Danone Indonesia menggandeng Muhammadiyah untuk melakukan program Isi Piringku cegah stunting. (Istimewa)
Danone Indonesia menggandeng Muhammadiyah untuk melakukan program Isi Piringku cegah stunting. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Danone Indonesia menjadi salah satu swasta yang ikut membantu pemerintah untuk mencapai target penurunan angka stunting. Pengentasan dilakukan dengan menggencarkan program isi piringku untuk memenuhi gizi anak. 

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menjelaskan, program dilakukan sekaligus untuk memperkuat pola arahan kementerian kesehatan dan organisasi kesehatan dunia (WHO) akan keseimbangan gizi. Dia mengatakan, penguatan program isi piringku diharapkan bisa memberikan edukasi lebih lanjut ke masyarakat akan porsi yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Danone terus berkomitmen untuk mencegah upaya stunting tentu tidak hanya dengan produk sehat kami seperti Aqua, SGM dan produk lainnya tetapi kami juga membuat program edukasi," kata Karyanto Wibowo, Kamis (30/3/2023). 

Program isi piringku diluncurkan di beberapa sekolah Muhammadiyah di Klaten, Wonosobo, Surakarta di Jawa Tengah. Program ini merupakan kerjasama Danone Indonesia dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah yang bertujuan untuk mencegah stunting melalui perbaikan gizi. 

Ketua Program Aku Suka Isi Piringku SD MPKU PP Muhammadiyah Emma Rachmawati mengungkapkan studi status gizi Indonesia 2022 yang mendapati bahwa kasus stunting dan gizi masih menimpa 21,6 persen populasi di Indonesia dan Jawa Tengah. 

Sedangkan tren status gizi balita di Indonesia yakni 3,5 persen balita kelebihan berat badan, 17,1 persen kekurangan berat badan dan 7,7 persen balita mengalami penurunan bobot tubuh secara berkelanjutan. 

Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan non formal PP Muhammadiyah, Didik Suhardi anak-anak yang terjangkit stunting akan mengganggu produktivitas mereka. Stunting mengurangi daya serap dan pertumbuhan fisik. Secara khusus, dia mengapresiasi program penguatan porsi isi piringku yang dilakukan Danone Indonesia. 

"Kami berharap bisa diperluas di kabupaten/kota lain karena memang angka stunting di beberapa daerah cukup tinggi dan tidak bisa diserahkan ke pemerintah saja," katanya. 

 

Masalah Gaya Hidup

Dia mengatakan, stunting terjadi bukan karena asupan gizi yang tidak seimbang atau masalah ekonomi tetapi juga pola hidup dan infrastruktur yang buruk. Banyak yang menderita stunting juga karena gaya hidupnya kurang bagus. 

Didik berharap kampanye aku suka dengan isi piringku harus terus digencarkan karena belum dikenal luas.

Ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah Agus Samsudin mengapresiasi program yang diluncurkan Danone. Dia optimistis bahwa program tersebut akan membawa dampak secara jangka pendek dan panjang. 

"Dan saya harap kampanye dengan Muhammadiyah itu bisa memberikan dampak lebih di masyarakat. mudah-mudahan program ini bisa terus berjalan," katanya.  

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya