Berkah El Nino, Tangkapan Ikan di Perairan Banyuwangi Diprediksi Meningkat

Fenomena El Nino berpotensi menjadi berkah di kawasan perairan Banyuwangi, terutama hasil tangkapan ikan. Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi memprediksi masa seperti ini adalah momen ikan mulai berkumpul.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 08 Jun 2023, 09:11 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi nelayan menangkap ian di tengah laut (Istimewa)
Ilustrasi nelayan menangkap ian di tengah laut (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Fenomena El Nino berpotensi menjadi berkah di kawasan perairan Banyuwangi, terutama hasil tangkapan ikan. Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi memprediksi masa seperti ini adalah momen ikan mulai berkumpul. 

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi Anang Budi Wasono mengatakan, cuaca mempengaruhi hasil tangkapan ikan bagi para nelayan. Karena ikan mulai berenang ke arah permukaan laut. Sementara saat musim dingin, pergerakan ikan ke bawah permukaan air laut. 

"Dengan cuaca yang cerah dan panas karena cahaya matahari lebih banyak. Biasanya ikan pelagis seperti ikan lemuru dan tongkol berenang ke atas," ujarnya, Rabu (7/6/2023).

Tangkapan ikan di musim kemarau dinilai lebih membawa berkah. Mengingat hasil tangkapan bisa mencapai dua kali tangkapan normal. Yaitu dua kali keberangkatan menangkap ikan dalam sehari. 

Anang mengatakan masa saat ini diprediksi mulai banyak ikan yang bermunculan. Setidaknya itu terjadi di sejumlah wilayah di Bumi Blambangan. "Muncar, Pancer, dan Grajagan terpantau sudah mulai ada ikan," imbuhnya. 

Dulu, lanjut Anang, hasil tangkapan ikan berjumlah besar dapat dipastikan pada bulan  Agustus hingga Februari. Dimana pada bulan April masih musim hujan membuat jumlah tangkapan ikan menurun.

Bulan Mei menjadi masa peralihan pergerakkan ikan, dengan bukti para nelayan mulai memperbaiki alat menangkap ikan. 

"Bulan lalu nelayan sudah mulai banyak yang memperbaiki jaring rusak. Itu tanda nelayan mulai menangkap ikan pelagis," lanjutnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fenomena El Nino

Sementara itu, sebelumnya berdasarkan pemaparan dari Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ganis Diyah mengungkapkan, kemarau tahun 2023 diprediksi lebih kering dari tahun sebelumnya.

Penyebabnya adalah fenomena El Nino yang membuat temperatur permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur lebih hangat daripada Samudera Pasifik bagian barat yang diprediksi mulai terjadi bulan ini.

"Puncak musim kemarau di Banyuwangi diprediksi Juli sampai Agustus," pungkasnya.

 

Infografis Perluasan Ganjil Genap
Infografis Perluasan Ganjil Genap (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya