Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Larang Sekolah SD hingga SMP Gelar Wisuda, Diganti Doa Bersama

Pemkot Surabaya melarang ada kebijakan wisuda di TK hingga SMP Negeri seluruh Surabaya. Keputusan ini diambil sesuai kewenangan yang dimiliki Pemkot.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 19 Jun 2023, 11:06 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 11:06 WIB
Wali Kota Surabay Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabay Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Surabaya - Pemkot Surabaya melarang ada kebijakan wisuda di TK hingga SMP Negeri seluruh Surabaya. Keputusan ini diambil sesuai kewenangan yang dimiliki Pemkot.

"Kami memahami betul wisuda TK, SD, dan SMP terkadang memberatkan orang tua, apalagi sampai digelar di hotel atau restoran. Karena itu Pemkor Surabaya melarang," ujar Wali Kota Surabaya eri Cahyadi, dikutip dari akun Instagramnya, Senin (19/6/2023).

Eri menyatakan, sebenarnya, kebijakan peniadaan wisuda ini sudah sejak beberapa tahun lalu.

"Pernah kita temui ada sekolah negeri yang melanggar dan tetap mengadakan wisuda, tetapi setelah dicek, acara wisuda sama sekali tidak ada pungutan biaya karena mendapat pembiayaan dari gotong royong donatur maupun komite sekolah," jelasnya.

Orang tua siswa bisa menghubungi layanan pengaduan sahabat @dispendiksby di nomor 081259896163 bila menemukan pungutan terkait wisuda atau pungutan lain.

Eri Cahyadi menyatakan, acara wisuda bisa diganti dengan doa bersama, pemberian motivasi ke pelajar yang akan lulus, atau memainkan kesenian daerah dengan kemasan asik nan sederhana.

Sementara itu, Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dibanjiri protes para orang tua murid soal adanya wisuda TK sampai SMA. Kebanyakan emak-emak mengeluhkan soal biaya wisuda sekolah yang mahal. Belum lagi setelah wisuda para orang tua murid tersebut harus dipusingkan dengan biaya masuk sekolah.

"Minta tolong saya mewakili emak-emak yang menjelang setiap kelulusan mengeluh biaya wisuda yang mahal. Tolong hapus wisuda mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA.. karena biaya yang terlalu berlebihan apalagi pakai acara wisuda di hotel segala,, biarkan wisuda ada di kampus kuliah saja," tulis syahrul.aul di kolom komentar Instagram Nadiem Makarim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Ajang Bermewah Mewahan

Wisuda TK sampai SMA
Orangtua murid menuntut peniadaan wisuda anak TK sampai SMA pada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. (dok. Twitter @ekakunjeri)

 

Sejatinya, Nadiem mengunggah soal apresiasinya kepada karya peserta didik SMK dan perguruan tinggi Vokasi. Namun, unggahan tersebut justru dibanjiri keluhan para orang tua siswa.

Ada pula orang tua yang mengkritik bahwa saat ini sekolah hanya menjadi ajang mewah-mewahan. Akun riezma8888 pun meminta dengan sangat agar Kemendikbud menghapus acaea wisuda tingkat TK-SMA. 

"Dunia pendidikan sekarang menjadi ajang mewah-mewahan.. sungguh tidak pantas. Wisuda hanya berlaku bagi mereka yang sudah tamat perguruan tinggi. Tolonglah mikir, beli beras saja susah disuruh mewah ini itu, belum lagi kasih buket-buket uang. Tingkatan TK loh pak. Tolong tindak lanjut, Ini masalah serius," tulisnya.

Infografis Marketplace Guru, Terobosan Sistem Rekrutmen ala Nadiem Makarim
Infografis Marketplace Guru, Terobosan Sistem Rekrutmen ala Nadiem Makarim (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya