Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Bidang Polhumkam Samsul Hidayat, menjelang 2024 partainya tetap fokus pada tri sukses yaitu sukses pileg, pilpres dan pilkada. Dia pun meminta para kader Beringin untuk mengaaikan isu adanya Munaslub.
Samsul Hidayat mengatakan semua Kader Partai Golkar di semua tingkatan, sedang maksimal bekerja untuk kemenangan Pileg, untuk Pilpres tetap mengamankan hasil Munas X Partai Golkar yang menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Baca Juga
Sedangkan sukses Pilkada hampir seluruh DPD Golkar Kabupaten/Kota di Indonesia telah melakukan tahapan penyaringan bakal calon kepala daerah sesuai Surat Perintah (Sprint) DPP Partai Golkar No.163, yang kemudian tahapan tersebut sementara dihentikan melalui Sprint DPP Golkar No.165 karena semua tingkatan harus fokus tahapan final proses Pileg di Agustus 2023.
Advertisement
"Namun penghentian tersebut tidak menggugurkan hasil penjaringan calon kepala daerah yang sudah dilakukan kota/kabupaten sesuai Sprint DPP Golkar No.163, dan bagi yang belum melakukan tahapan sesuai sprint DPP Golkar No.163 tetap dibuka ruang untuk mempersiapkan nama calon kepala daerah," ujarnya.
Terutama nama calon kepala daerah yang jauh hari sudah ditetapkan dalam forum Musda, Rakerda maupun Rapimda untuk kemudian diusulkan kepada DPD Partai Golkar Provinsi maupun DPP Partai Golkar.
Nusron Wahid Ungkap Dalang
Sebelumnya, Ketua Bappilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid, mengungkapkan dalang di balik isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) bertujuan untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Dia menyebut, dalang tersebut bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
"Yang menunggangi ya orang yang mau menggunakan kendaraan Golkar untuk proses pencapresan yang bersangkutan," kata Nusron Wahid, saat ditemui di Kawasan Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.
Selain itu, dia menyebut dalang tersebut menggunakan isu Munaslub untuk kepentingan sosok calon presiden (capres) lainnya.
"Atau pihak-pihak tertentu yang sedang berusaha mendekati kepada calon presiden tertentu," ungkap dia.
Lebih lanjut, dia menilai isu Munaslub dijadikan sebagai peringatan bagi Partai Golkar dalam menghadapi kontestasi demokrasi di 2024 mendatang. Dia menegaskan, pihaknya tengah fokus perencanaan Pileg di 2024.
"Soal munaslub ya pertama yang usul kan orang yang enggak punya hak suara. Yang kedua ya waktu ya, timingnya itu kurang pas, di sekarang ini kan konsentrasi orang itu sedang fokus kepada Pileg, sehingga belum ada pikiran ke sana," ujar Nusron Wahid.
Advertisement