Kayutangan Malang Tanpa Parkir di Tepi Jalan Umum, Apa Mungkin?

Dinas Perhubungan belum pernah memberikan kartu anggota kepada juru parkir di Kayutangan Malang karena ada rencana jangka panjang kawasan itu tanpa parkir di tepi jalan umum

oleh Zainul Arifin diperbarui 27 Jul 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 20:00 WIB
Kayutangan Malang Tanpa Parkir di Tepi Jalan Umum
Titik parkir di tepi jalan umum sepanjang Kayutangan Heritage Malang bermunculan seiring penataan kawasan ini oleh Pemerintah Kota Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Liputan6.com, Malang - Penataan Kayutangan Malang sampai penerapan jalur satu arah membuat kawasan ini jadi pusat keramaian baru. Titik parkir tepi jalan umum sepanjang kawasan ini pun bertambah, sering pula terjadi kemacetan terutama di akhir pekan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan keterbatasan tempat membuat parkir masih memanfaatkan tepi jalan umum Kayutangan Malang. Tapi tetap ditata berdasarkan jenis kendaraannya yakni roda dua dan empat.

“Sementara ini kami optimalkan tempat yang ada, tetapi tetap ditata agar tetap tertib,” kata Widjaja, Rabu 26 Juli 2023.

Dia menambahkan, Dishub sampai hari ini belum pernah menetapkan titik – titik baru di sepanjang kawasan Kayutangan itu sebagai titik parkir tepi jalan umum di bawah pengelolaan mereka. Para juru parkir yang bekerja di situ belum diberi kartu anggota.

“Kami hanya menginventarisir saja. Mereka tidak ditetapkan sebagai jukir karena suatu saat nanti konsepnya di Kayutangan tidak ada parkir (tepi jalan),” ujar Widjaja.

Dia melanjutkan, Pemkot Malang dalam jangka panjang tetap ingin merealisasikan konsep city walk. Membersihkan tepi jalan dari kantong – kantong parkir agar pengunjung nyaman untuk bejalan kaki menyusuri kawasan Kayutangan.

Agar bisa terwujud, Pemkot harus lebih dulu menyediakan lokasi lahan parkir yang mampu menampung banyak kendaraan. Namun belum bisa terealisasi lantaran masih dalam kajian baik lokasi maupun dari aspek hukum terkait pengadaannya.

Pemkot Malang pada akhir 2022 nyaris membeli tanah dan bangunan seluas 792 meter persegi di Jalan Kayutangan nomor 50 seharga Rp 26,7 miliar sebagai lokasi parkir. Tapi diurung setelah berkonsutasi dengan tim Koordinasi Supervisi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Rencana membeli lahan sebagai lokasi parkir tetap ada dan masih dalam kajian termasuk mencari lokasinya. Jadi, pelaksanaan city walk pun masih butuh waktu panjang,” ujar Widjaja.

Konsep city walk termasuk tanpa parkiran Kayutangan di tepi jalan umum jadi program jangka panjang. Pelaksanaannya bertahap dan harus melibatkan dinas lainnya seperti Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang.

Penataan Kayutangan Berlanjut

Kayutangan Heritage Malang
Penataan kawasan Kayutangan Heritage Malang yang menelan dana puluhan miliar rupiah belum dirasakan warga sekitar manfaatnya secara ekonomi (Liputan6.com/Zainul Arifin)  

Pemerintah Kota Malang sedari awal penataan kawasan ini ditekankan bakal jadi city walk. Yakni sebuah konsep kota yang berorientasi pada pejalan kaki, menjadikan pedestrian sebagai sebuah ruang terbuka publik yang nyaman.

Siska seorang pengunjung Kayutangan menyebut penataan kawasan ini sebaiknya juga memperhatikan masalah parkir. Meski dinilai tidak terlalu semrawut, tapi banyaknya kendaraan yang parkir di tepi jalan membuat keindahannya agak berkurang.

“Kalau lebih tertata dan bersih dari kendaraan pasti lebih indah kalau buat berfoto. Papan reklame di sini pun terlampau banyak,” ujarnya.

Pemerintah Kota Malang sendiri terus menata kawasan Kayutangan. Ada rencana pemasangan lampion di sepanjang kawasan tersebut pada Agustus mendatang yang berasal dari program tanggungjawab sosial dari sebuah bank .

“Juga ada tambahan bunga-bunga. Biar lebih menarik dan cantik baik siang maupun malam,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji.

 

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya