Simak Ya, Tips Pakar Kesehatan Lingkungan untuk Lindungi Diri Tetap Sehat di Tengah Polusi Udara yang Memburuk

Pengamat kesehatan lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Corie Indria Prasasti menyoroti masalah memburuknya kualitas udara di sejumlah kota besar Indonesia, termasuk Surabaya.

oleh Yusron FahmiDian Kurniawan diperbarui 15 Agu 2023, 09:56 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 09:55 WIB
Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat
Kota lain yang mencapai kategori Tidak Sehat adalah Semarang dengan angka PM2.5 69,6 µg/m³ per pukul 08.00 WIB. Wilayah pengukuran lainnya masih masuk kategori hijau. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia pada Minggu (13/8) pagi.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

Berdasarkan tingkat polusi, Jakarta diperkirakan dalam kategori kondisi tidak sehat selama beberapa hari ke depan hingga Selasa (15/8).

Pengamat Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Corie Indria Prasasti menyataan, udara bersih memainkan peranan kunci dalam menjaga kesehatan serta kesejahteraan manusia dan lingkungannya.

Udara bersih berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik. Dengan menghirup udara bersih, manusia akan terhindar dan terlindungi dari berbagai penyakit.

“Udara bersih mengurangi risiko gangguan pernapasan dan penyakit seperti alergi pernapasan, asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Udara bersih juga membantu melindungi kesehatan jantung," ucapnya.

"Mengingat, polutan udara dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, memperburuk penyakit jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung,” terangnya.

Tak hanya itu, Corie menambahkan bahwa ketersediaan udara bersih juga penting bagi tumbuh kembang anak. Terlebih lagi, anak-anak dan bayi rentan terhadap efek buruk polusi udara karena sistem pernapasan dan pertumbuhan mereka masih berkembang.

Lebih lanjut, Corie mengungkapkan bahwa buruknya kondisi udara dapat berdampak pada kesehatan manusia maupun lingkungan.

“Terhadap kesehatan manusia, pajanan udara buruk yang mengandung polutan seperti partikel halus (PM 2.5), ozon. NO2, Hidrokarbon, CO2 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta memperburuk alergi pernapasan, asma, dan penyakit jantung,” ujarnya.

Bagi lingkungan, kualitas udara yang buruk dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, udara buruk juga dapat merusak tanaman dan mengganggu kelangsungan hidup hewan, memicu proses erosi dan degradasi, menyebabkan penurunan kualitas air dan tanah yang berdampak negatif pada ekosistem perairan.

Sebagai bentuk antisipasi, Corie membagikan beberapa tips untuk melindungi agar tetap sehat di tengah kondisi udara yang memburuk.

Menurut Corie, langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan pemantauan kualitas udara di lingkungan sekitar. Jika terpaksa melakukan aktivitas di luar saat kualitas udara buruk, maka menggunakan masker adalah suatu kewajiban.

“Melakukan pengecekan indeks kualitas udara yang tersedia di wilayah terdekat untuk mengetahui seberapa buruk kondisi udara di daerah Anda," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wajib Gunakan Masker

Polusi Udara Jakarta
Karena buruknya kualitas udara menurut data DLHK DKI 70 persen beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Jika harus beraktivitas di luar saat kualitas udara buruk, wajib menggunakan masker yang dirancang khusus untuk melindungi pernapasan dari partikel halus,” jelasnya.

Selain itu, ia juga memberi imbauan untuk tetap menjaga kebersihan udara dalam rumah, menggunakan pembersih udara dalam ruangan, mengonsumsi air yang cukup, mengonsumsi makanan mengandung antioksidan, mengurangi paparan asap rokok, serta menghindari lokasi dengan polusi udara tinggi.

Semua hal tersebut sebagai upaya mengurangi pajanan polutan yang masuk ke dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya