Pengamat UB: Debat Cawapres Berpengaruh pada Pemilih yang Belum Tentukan Pilihan

Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko menilai debat keempat memberikan pengaruh terhadap pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 23 Jan 2024, 11:03 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 11:03 WIB
Momen Akhir Pelaksanaan Debat Keempat Capres-Cawapres Pemilu 2024
Tiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) tersebut adalah Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko menilai debat cawapres kedua  memberikan pengaruh terhadap pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.

"Saya melihat ini akan memiliki signifikansi efek atau dampak, tetapi dampak itu bukan pada tayangan perdebatan, melainkan dengan cuplikan atau potongan video untuk memotret cawapres tertentu," kata Anang, Selasa (23/1/2024).

Dia menjelaskan, potongan atau cuplikan video debat tersebut memang memiliki dua sisi, yakni melemahkan dan menguatkan, bagi para cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md.

Menurut Anang, potongan video debat dapat membangun citra tertentu dari masing-masing cawapres hingga memengaruhi undecided voters, termasuk juga pemilih rasional yang bisa berubah pilihan sesuai ide atau gagasan para kandidat atau swing voters.

"Bisa untuk melemahkan, bisa untuk meninggikan dan itu bisa memengaruhi swing voters atau undecided voters," ucap Anang.

Dalam pelaksanaan debat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan tersebut, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dinilai tampil lebih baik daripada saat Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 pada 22 Desember 2023 lalu.

"Untuk cawapres nomor urut 1, tampak lebih percaya diri, kemudian struktur jawaban sudah tertata bagus. Jadi, kelihatan sudah ada perbaikan yang lumayan bagus," jelas Anang.

Namun, untuk cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Anang menilai putra sulung Presiden Joko Widodo itu menunjukkan sikap kurang baik saat debat keempat.

Gibran malah menunjukkan gimik politik untuk membangun penilaian bahwa dirinya tersebut menguasai isu debat.

"Ini ditunjukkan saat menggunakan istilah greenflation (inflasi hijau). Saat melontarkan pertanyaan itu, menunjukkan arogansi serta gaya komunikasi politik yang tidak kondusif dalam sebuah perdebatan," kata Anang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Emosi Saat Debat

Cawapres RI Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka saling berdebat sengit masalah inflasi hijau.
Cawapres RI Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka saling berdebat sengit masalah inflasi hijau. Dok: YouTube KPU RI

Kemudian, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD sempat terpancing emosi akibat pertanyaan dari Gibran.

Mahfud, yang harus menanggapi pertanyaan dari Gibran, terlihat terpancing emosi yang pada akhirnya menyajikan perdebatan tidak bermutu.

"Tetapi, yang terjadi cawapres nomor urut 3, terpancing emosinya. Sehingga, debat semalam antara cawapres nomor urut 2 dan 3, itu menjadi tidak bermutu. Seharusnya, cawapres nomor urut 3 tidak perlu menjawab pertanyaan yang melanggar tata tertib," imbuhnya.

Terkait emosi saat debat, Anang menilai Muhaimin lebih percaya diri dan tidak terpancing emosi oleh Gibran yang menuding ketua umum PKB itu menggunakan catatan di podium saat debat. Muhaimin hanya merespon sindiran Gibran dengan senyuman.

"Ini yang kemudian saya melihat kepercayaan diri dan tata emosi dari cawapres nomor urut 1 tadi malam relatif bagus, membangun ketenangan dalam komunikasi. Sementara untuk cawapres nomor urut 2 dan 3, menunjukkan sikap kenegarawanan yang tidak cukup berkualitas," ujar Anang.

Infografis Jadwal, Tema, Format Debat Capres-Cawapres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Jadwal, Tema, Format Debat Capres-Cawapres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya