Gunung Semeru Erupsi Lagi, Terekam Getaran Banjir Lahar Dingin

Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, erupsi. Selian itu juga terekam getaran banjir lahar dingin

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 30 Jan 2024, 08:02 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 08:02 WIB
Gunung Semeru erupsi Lagi (Istimewa)
Gunung Semeru erupsi Lagi (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, erupsi. Selain itu juga terekam getaran banjir lahar dingin.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian menyebutkan, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Senin 29 Januari 2024 sekira pukul 14.52 Wib.

“Untuk tinggi kolom erupsi tidak teramatani. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 111 detik,”ujarnya Selasa (30/1/2024).

Berdasarkan pengamatan kegempaan pada pukul 12.00-18.00 Wib, Gunung Semeru mengalami 15 kali gempa letusan dengan amplitude 11-23mm, dan lama gempa 55-134 detik. Kemudian dua kali gempa guguran dengan amplitude 6-10 mm dan lama gempa 58-67 detik

“Tercatat juga terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitude 4-6 mm dan lama gempa 45-63 detik, serta satu kali harmotik dengan amplitude 8 mm,” tambahnya.

Sedangkan untuk pengamatan kegempaan Gunung Semeru pada Senin Periode 06.00-12.00 Wib tercatat 21 gempa letusan satu kali harmonik, dan satu kali gempa getaran banjir lahar dingin  dengan amplitude 32 mm dan lama gempa 2.580 detik.

PPGA Semeru mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan sejauh 13 Km dari puncak  erupsi seiring dengan status Gunung Semeru masih pada Level 3 atau siaga.

Di luarr jarak tersebut masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan  awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak

Tidak Boleh Beraktivitas Radius 5 Km dari puncak Gunung

Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer d ari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai atau Lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat Potensi lahar pada Sungai- Sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk Kobokan.

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya