Respons BKSDA soal Kemunculan Kawanan Lumba-Lumba di Perairan Selatan Banyuwangi yang Viral

Balai Konservai Sumber Daya Alam (BKSDA) mengatakan, kemucnulan ikan lumba- lumba di perairan Selatan Banyuwangi, bukan hal yang baru. Sebab wilayah laut Selatan Banyuwangi merupakan jalur migrasi lumba- lumba.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Feb 2024, 18:03 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 18:03 WIB
Ratusan ekor kawanan ikan lumba- lumba berada diperaiaran Pancer Banyuwangi (Istimewa)
Ratusan ekor kawanan ikan lumba- lumba berada diperaiaran Pancer Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Balai Konservai Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi mengatakan, kemunculan kawanan  lumba-lumba di perairan Selatan Banyuwangi, bukan hal yang baru. Sebab wilayah laut Selatan Banyuwangi merupakan jalur migrasi lumba-lumba.

“Jalur Selatan memang intens dilalui oleh lumba-lumba. Dan biasanya memang berkelompok,”ujar Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Dwi Putro Sugiarto, Sabtu (24/2/2024).

Akan tetapi , pihaknya belum pernah menjumpai dan mendapatkan laporan adanya kawanan lumba- lumba berenang bergerombol sebanyak yang terlihat dalam video yang viral di media sosial itu.

“Biasanya tidak sebanyak itu kalau di laut Selatan. Kita juga tidak bisa memastikan lumba-lumba di video itu apakah di kawasan Pancer laut Selatan Banyuwangi atau tidak. Karena kan di laut lepas sepertinya,” tambahnya.

Dwi memastikan kemunculan gerombolan lumba-lumba di perairan Pancer Banyuwangi itu baru pertama kali terjadi.

“Biasanya lumba-lumba ini bergerak dari Bali, terus menuju ke perairan barat seperti Banyuwangi, terus ke perairan Jember dan Samudera Hindia,” paparnya.

Terkait video yang viral tersebut, BKSDA tidak mau berandai- andai. Kata dia, pihaknya tidak begitu tahu asal dari lumba- lumba tersebut. Namun jika benar maka bisa jadi bermigrasi.

“Lumba- lumba ini akan terus kembali melewati jalur kalau merasa aman,”kata Dwi.

Dwi menjelaskan, selain lumba- lumba, satwa laut lain juga seringkali melewati jalur Selatan Banyuwangi. Seperti penyu, hiu dan Paus.

“Biasanya mereka akan berpindah mencari tempat yang aman. Juga terkadang untuk mencari sumber makanan,”tuturnya.

Penampakan Ratusan Ekor Lumba- Lumba di Pantai Pancer Banyuwangi

Ilustrasi lumba-lumba. (fotor)
Ilustrasi lumba-lumba. (fotor)

Diinformasikan sebelumnya, sebuah video langka yang memperlihatkan ratusan ekor lumba-lumba yang sedang berenang bergerombol di lautan, viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun Instagram @enak.dolan pada Rabu (21/2/2023) itu menyebut, lokasi lumba-lumba itu berada di perairan Pantai Mustika Pancer Banyuwangi, Jawa Timur.

"Dapat video itu dari saudara saya di Pancer saat memancing," kata Mismawati, pemilik akun @enak.dolan Jumat (23/2/2024)

Perempuan asal Sidoarjo tersebut mengatakan, pengambilan video ratusan ekor lumba-lumba itu dilakukan pada Minggu, 18 Februari 2024 lalu.

Jadi, saya itu dikirim video sama Rama lewat WhatsApp. Dia bilang 'kapan kesini mbak? Ini aku kemarin pas mancing lihat lumba-lumbanya banyak'," ungkap Cici, sapaan akrab Mismawati.

Usai dikirimi video, Cici kemudian mengunggahnya di Instagram. Dia tak menyangka video tersebut banyak yang menonton hingga kemudian viral di media sosial.

"Kami cukup sering ke Pancer. Dan beberapa kali ke Pantai Wedi Ireng dan Pulau Bedil Island," terang Cici.

Cici sendiri mengakui, beberapa kali melewati Perairan Pancer menuju dua lokasi wisata itu, seringkali menjumpai lumba-lumba. 

Tetapi, yang ia temui jumlahnya hanya beberapa ekor lumba-lumba saja. Dan tidak sebanyak yang diabadikan oleh saudaranya tersebut.

"Yang dikirimi saudara saya yang terbaru itu, jumlahnya banyak," ujar Cici.

Menurut informasi dari nelayan setempat, kawasan perairan tersebut memang seringkali dijumpai lumba-lumba.

Terlebih Pancer merupakan kawasan lautan lepas di pantai selatan yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia.

Nelayan setempat biasanya melihat kemunculan lumba-lumba tersebut pada pagi hari dan menjelang malam hari.

 

Penyu Terdampar

Warga pesisir Pantai Pancer Banyuwangi menemukan seekor bangkai penyu berukuran raksasa dengan posisi tengkurap.

Satwa dilindungi yang diperkirakan jenis penyu belimbing itu, sudah membusuk dengan dikerubuti lalat. Bahkan kondisi perut mengembung dan berbau busuk.

"Ukurannya cukup besar, panjangnya lebih dari satu meter," kata Rendra Arifin, nelayan Pantai Pancer , Sabtu (24/2/2024).

Rendra mengatakan, penyu tersebut tak sengaja ditemukan pada Kamis (22/2/2024) sore sekitar pukul 16.00 Wib.

"Lokasinya berada di pantai belakang tempat pengelolan sampah Emvitrust," ungkap Rendra.

Rendra tak mengetahui secara pasti apa penyebab penyu tersebut sehingga mati terbawa gelombang laut ke pesisir pantai.

"Kok ya pas kebetulan setelah ada banyak lumba-lumba muncul di laut," terangnya.

Menurut Rendra, ada istilah khusus orang lokal Pantai Pancer jika menemukan fenomena makhluk laut besar yang muncul secara aneh.

"Kalau orang sini nyebutnya musim angin barat daya," ucap Rendra.

Infografis 4 Tren Kecantikan 2024
Infografis 4 Tren Kecantikan 2024.  (Liputan.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya