Banjir Rendam 1.393 Hektare Sawah di Ngawi, Bupati Oni Anwar Minta Petani Ajukan Klaim Asuransi

Bupati Ngawi Oni Anwar Harsono meminta para petani yang sawahnya terdampak banjir mengajukan asuransi usaha tani padi (AUTP) dari pemerintah pusat untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Mar 2024, 13:06 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2024, 13:06 WIB
Banjir melanda sejumlah daerah di Ngawi. (Istimewa)
Banjir melanda sejumlah daerah di Ngawi. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Ngawi - Bupati Ngawi Oni Anwar Harsono meminta para petani yang sawahnya terdampak banjir mengajukan asuransi usaha tani padi (AUTP) dari pemerintah pusat untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam.

"Bagi petani yang sawahnya terendam banjir, dapat mengajukan asuransi tani ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," ujar dia, Selasa (12/3/2024).

Sesuai data BPBD Ngawi, jumlah area sawah di daerah itu yang terendam banjir mencapai 1.393 hektare di Kecamatan Kwadungan. Sawah yang terendam dalam kondisi siap panen.

Ia mengatakan semua petani di Kecamatan Kwadungan sudah terdaftar sebagai peserta asuransi tani. Hal itu karena Kwadungan wilayah rawan banjir di Kabupaten Ngawi.

"Harapannya air segera surut sehingga bulir padi siap panen tidak terlalu lama terendam air. Kalau terlalu lama kena air, otomatis akan berdampak pada kualitas panen," kata dia.

Sesuai data, AUTP merupakan program pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI yang bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen akibat risiko serangan hama atau bencana alam.

Risiko yang dijamin dalam AUTP meliputi bencana banjir, kekeringan, serangan hama, dan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Hama pada tanaman padi, antara lain wereng cokelat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus, dan ulat grayak, sedangkan penyakit pada tanaman padi, antara lain tungro, blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa.

Petugas Gabungan Bantu Warga

Banjir melanda dua kelurahan di wilayah Kecamatan Ngawi, yaitu Kelurahan Karangtengah dan Margomulyo akibat luapan sungai Bengawan Solo.

Banjir menggenangi Lingkungan Mulyorejo RT 04 RW 02 jumlah 74 jiwa, 13 jiwa Lingkungan Sumberrejo RT 02 RW 01 di Kelurahan Karangtengah, dan Jl. Trunojoyo GG Pudak RT 07 RW 04 di Kelurahan Margomulyo, jumlah 57 KK.

Petugas gabungan dari BPBD, Tagana, TNI, dan Polri membantu evakuasi warga dan mendistribusikan bantuan logistik.

Saat ini banjir mulai surut, namun warga masih diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.

Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya