Suami di Jember Aniaya dan Sekap Istrinya di Kandang Sapi karena Tak Izin Kerja ke Medan

Seorang istri berinsial SP (48) di Kabupaten Jember, diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh suaminya sendiri, Hermawan atau akrab disapa To Heri (51).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 19 Mar 2024, 23:59 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 23:59 WIB
Ilustrasi KDRT (Istimewa)
Ilustrasi KDRT (Istimewa)

Liputan6.com, Jember - Seorang istri berinsial SP (48) di Kabupaten Jember, diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh suaminya sendiri, Hermawan atau akrab disapa To Heri (51).

Korban yang diketahui warga Desa Glundengan Jember, dipukuli dan disekap di kendang sapi. Heri tega menganiaya dan menyekap istrinya karena tidak izin saat pergi bekerja.

“Korban disekap di dalam kendang sapi dekat rumahnya. Diduga karena suaminya marah korban pergi kerja ke luar Pulau Jawa, ke Medan. Tapi korban ini tidak izin atau tidak pamit dengan suaminya,”ujar Kapolsek Wuluhan AKP Solekha Arief, Selasa (19/3/2024).

Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu menurut Arief dipicu kepergian korban ke Medan pada 23 Desember 2023. Saat itu korban pergi untuk bekerja, namun tanpa izin suaminya.

“Berangkat sekitar 23 Desember 2023. Kemudian Pulang Senin (4/3/2024) kemarin. Jadi sekitar dua bulan kerja di luar Pulau jawa itu. Korban, menurut pengakuannya, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana,” tuturnya.

Malam hari sepulang dari Medan, korban dengan suaminya terlibat cekcok. Bahkan korban mengalami penganiayaan.

“Dipukul batang kayu dan tangan kosong oleh pelaku. Sehingga hampir di sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Terutama di bagian kepala dan badannya,”tambahnya.

Tidak selesai  sampai di situ, lanjut Arief pada Kamis (7/3/2024) petang, korban dikurung di kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan dirantai di tiang dalam kendang.

“Tujuanya diikat itu agar korban tidak kabur. Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang sapi. Kemudian melarikan diri ke sebuah gudang,”tambahnya.

Korban kemudian ditolong oleh warga yang sempat mendengar teriakan minta tolong. Dengan diantar perangkat desa setempat, korban lalu diantar ke Polsek Wuluhan.

“Warga mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang di wilayah setempat. Saat didatangi, didapati ada perempuan yang ternyata korban KDRT itu,”tandasnya.

Korban Masih Jalani Perawatan

Ilustrasi penganiayaan di Jember (Istimewa)
Ilustrasi penganiayaan di Jember (Istimewa)

Terkait kasus ini, menurut Arief, polsek Wuluhan berkoordinasi dengan Unit PPA Satreskirk Polres Jember, juga DP3AKB untuk menindaklanjuti trauma psikis yang dialami oleh korban.

“Bahkan korban sendiri juga masih menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan saat ini. Karena juga mengalami luka -luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku,”tambahnya.

Pelaku telah diamankan oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan.

Infografis Journal
Infografis Journal Anak Berpotensi Jadi Pelaku dan Korban KDRT (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya