Terdampak Cuaca Ekstrem Selat Bali, Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Banyuwangi Anjlok

Karena hasil tangkapan ikan yang menurun, sehingga berimbas pada pendapatan para nelayan. Tak mau rugi, banyak para nelayan memutuskan untuk pindah melaut ke perairan selatan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 11 Jul 2024, 07:07 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 07:07 WIB
Ilustrasi para nelayan beraktivitas di Pelabuhan Muncar (Istimewa)
Ilustrasi para nelayan beraktivitas di Pelabuhan Muncar (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Hasil tangkapan ikan nelayan di Muncar Banyuwangi, anjlok akibat cuaca buruk sebulan terakhir. Para nelayan pun memilih tidak bekerja dan hanya memperbaiki perahu jaring.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, imbas dari cuaca ekstrem sangat mempengaruhi terhadap hasil tangkapan ikan nelayan Muncar terutama di perairan Selat Bali.

“Banyak nelayan yang tidak bekerja, dan hanya bisa memperbaiki kapal, mesin kapal, hingga jaring,” katanya, Rabu (10/7/2024).

Biasanya, satu kapal bisa mendapat lebih dari 5 ton ikan sekali berlayar. Tapi dengan cuaca buruk yang sedang melanda satu kapal nelayan hanya bisa memperoleh 1 ton ikan lemuru.

Karena hasil tangkapan ikan yang menurun, sehingga berimbas pada pendapatan para nelayan. Tak mau rugi, banyak para nelayan memutuskan untuk pindah melaut ke perairan selatan.

“Nelayan Muncar yang biasa cari ikan di perairan Selat Bali, kini pindah ke Laut Selatan di Pancer, Pesanggaran. Disana ternyata muncul ikan Lemuru,” ungkap Hasan.

Dijelaskan oleh Hasan, kurang lebih satu bulan para nelayan belum berani untuk melaut, selain iklim yang belum bersahabat, cuaca buruk membuat nelayan khawatir apabila terjadi gelombang besar.

Hal tersebut juga membuat para pencari ikan berfikir dua kali untuk memberanikan diri hingga ke tengah supaya mendapat lebih banyak ikan.

“Memang bulan Juli sampai Agustus yang menjadi kendala nelayan kita adalah angin kencang,” terangnya.

Musim Angin Timur

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi, Anang Budi Wasono mengatakan, mulai Januari untuk laut sebelah selatan pada bulan Juli mengalami kenaikan jumlah ikan. Sedangkan untuk perairan di pesisir timur Banyuwangi pada bulan ini cenderung menurun.

Fenomena tersebut bisa terjadi karena, pada Juli ini sedang mengalami musim angin timur, sehingga aktivitas nelayan di pesisir timur terganggu akibat gelombang tinggi.

“Karena angin timur, ombak-ombak maupun angin di Pesisir Timur Banyuwangi menjadi besar,” ujar Anang.

Adanya peristiwa musim angin timur tersebut membuat perairan di selatan Pulau Jawa lebih stabil. Sehingga beberapa nelayan yang berada di pesisir timur Banyuwangi mengarahkan penangkapan ikan di laut selatan.

“Aktivitas nelayan kecil pun meningkat karena posisi laut yang lebih stabil di laut Selatan,” kata Anang.

infografis hari nelayan
Hari Nelayan Nasional
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya