Gandeng Ritase, Pelita Air Digitalisasi Pengelolaan Barang
PT Pelita Air Service (PAS) menjalin kerja sama dengan perusahaan digital yang menyediakan ekosistem logistik berbasis aplikasi mobile Ritase. Kerja sama ini dijalankan untuk mendigitalisasi pengelolaan air freight yang menjadi fokus bisnis baru Pelita Air.
Platform Ritase nantinya akan membantu Pelita Air dalam pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital. Selain mempermudah operasional, kerja sama ini akan memperluas cakupan pasar Pelita Air Service.
Pengiriman Perdana dari Batam ke Jakarta, yang menggunakan platform digital ini telah berlangsung dengan sukses. Pelita Air dan Ritase optimis layanan digital ini akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pasar logistik di Indonesia.
Digitalisasi ini akan mempermudah para consignee dalam hal informasi terkait ketersediaan alat transpor, keberadaan barang miliknya serta fitur lainnya seperti business intellegence, e-bidding, dan 24 jam customer support.
Plt Direktur Utama Pelita Air Service Affan Hidayat menjelaskan, bagi PT PAS, Ritase adalah salah satu partner dalam pengembangan bisnis Cargo Logistik dalam hal digitalisasi.
"Dengan kerja sama ini, kami dapat mewujudkan konsep PAS sebagai penyedia jasa logistik yang tidak terbatas pada angkutan udara karena Ritase merupakan platform digital yang menyatukan ekosistem logistik baik darat, laut dan udara, tutur Affan dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
Komut Pelita Air: Albert Burhan Jadi Dirut Sudah Sesuai Ekspektasi
Komisaris Utama PT Pelita Air Service, Michael Umbas menilai penunjukkan mantan CEO Citilink, Albert Burhan jadi Direktur Utama Pelita Air adalah langkah yang tepat.
Bahkan Michael menilai sosok Albert telah sesuai ekspektasi.
“Pemilihan Dirut Pelita memang sudah lama ditunggu karena kami sudah menunjuk Plt Dirut cukup lama. Sosok Albert Burhan sudah sesuai dengan ekspektasi untuk pengembangan bisnis Pelita Air ke depan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (6/10/2021).
Ia menambahkan bahwa tantangan sektor aviasi saat ini cukup berat. Adanya sosok Albert diharapkan mampu memperkuat sisi manajemen perusahaan.
Tantangan bisnis aviasi cukup berat, oleh karena itu
“Manajemen harus kuat dari sisi pengalaman dan juga visioner, mampu membaca peluang dan berani mengambil keputusan di tengah turbulensi pandemi Covid-19,” katanya.
Pembenahan Total
Lebih lanjut, Michael menyebutkan pihak Pelita Air sedang melakukan pembenahan di tubuh perusahaan yang telah lama berada di zona nyaman.
“Antara lain melakukan audit terkait Good Corporate Governance di semua lini,” katanya.
Dalam upayanya tersebut, Michael mengaku sempat menonaktifkan direktur keuangan karena masalah manajemen yang mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan.
“Kami dewan komisaris bahkan sempat menonaktifkan direktur keuangan hingga akhirnya diganti karena pelanggaran dan mismanajemen yang berdampak pada penurunan kinerja dan keuangan perusahaan,” tuturnya.
Kedepannya, ia mengaku akan menjalankan arahan pemegang saham dalam melihat peluang bisnis Pelita Air di masa depan, misalnya potensi untuk terbang berjadwal.
“Tapi semua masih dikaji dan dihitung secara cermat oleh Pertamina selaku pemegang saham PT PAS,” tutupnya.
Berita Terbaru
VIDEO: Detik-Detik saat Pesawat Kecil Jatuh di Philadelphia yang Sebabkan Kebakaran Hebat
Jurus Investasi Reksa Dana saat Tahun Ular Kayu 2025
Harga Pertamax Per 1 Februari 2025, Ini Rinciannya
Fungsi Hutan Lindung: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya bagi Lingkungan
BPBD DKI: Seluruh Genangan di Jakarta Telah Surut Total
VIDEO: Pesawat Kecil Jatuh di Philadelphia Sebabkan Kebakaran Rumah
6 Penampilan Abidzar Al Ghifari di Trailer Film A Business Proposal, Jadi CEO Perusahaan Besar
Sering Dipahami Keliru! Ini Perbedaan Nasib dan Takdir dalam Islam
3 Alasan Kenapa Bitcoin Masih Tertahan di Bawah USD 106.000
Warung Pengecer Wajib Jadi Pangkalan untuk Jual LPG 3 Kg Mulai Hari Ini 1 Februari 2025
Fakta-Fakta Gempa 1 Februari 2025, Berpusat di Gunungkidul dan Warga Kota Yogyakarta Ikut Merasakan
China Jadi Alasan Utama Trump Kekeh Ingin Kuasai Terusan Panama dan Greenland