Liputan6.com, Jakarta PT XL Axiata Tbk baru saja menyelesaikan mergernya dengan PT Axis Telecom Indonesia yang menyebabkan pengeluaran tinggi tercatat di pembukuan perusahaan. Operator selular itu dikabarkan sedang berusaha untuk menambah pemasukan perusahaan.
Menara yang masuk dalam aset perusahaan disebutkan masuk dalam daftar langkah monetisasi korporat. Menjual menara dikabarkan sebagai opsi dengan kemungkinan paling besar bagi XL agar bisa meraih pendapatan tambahan.
"Kita masih kaji soal opsi penjualan menara yang ada. Mungkin saja itu kita lakukan untuk menambah pemasukan perusahaan," ungkap Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL saat ditemui di Stasiun Sudirman, Jakarta.
Bila opsi menjual menara benar-benar dilakukan, XL kemungkinan bakalan melepas sekitar 7.000 menara yang dimilikinya. Sayangnya, masih belum diketahui berapa jumlah uang yang bisa masuk dalam pundi XL dari penjualan menara tersebut.
"Berapa nilai yang akan dihasilkan masih belum tahu kita. Rumusnya kan EBITDA dikali sembilan, baru kita bisa tahu berapa nilai tiap menara yang kita miliki, totalnya berapa ya tinggal diakumulasi," imbuh Hasnul.
XL memang harus menanggung beban pengeluaran yang sangat besar sebagai dampak pembelian Axis. XL baru saja menyelesaikan proses pembelian Axis dengan harga USD 865 juta atau Rp 10 triliun setelah menempuh proses panjang sejak pertengahan tahun lalu.
Energi & Tambang