Liputan6.com, Jakarta - Teknologi informasi dianggap sudah masuk dalam daftar kebutuhan dasar masyarakat Indonesia yang berada di era informasi berkembang. Hal itu membuat posisi infrastruktur internet cepat berbasis pita lebar atau broadband kian dibutuhkan kehadirannya.
Ketua Harian Organisasi Pelaksana Dewan Tekonologi Informasi Komunikasi Nasional (DeTIKnas), Ilham Habibie mengungkap pentingnya infrastruktur pendukung internet cepat sebagai landasan untuk infrastruktur penopang ekonomi lainnya.
Ilham pun menyebutkan kebutuhan adanya rencana penyediaan broadband ke seluruh Indonesia dan dimanfaatkan oleh berbagai lokasi yang memerlukan. Perencanaan pembangunan infrastruktur backbone broadband akan dibuat secara bertahap sesuai kebutuhan.
"Perencanaan jangka panjang yang ini berisi bagaimana menyambungkan dari backbone itu ke semua sekolah, puskesmas, dan sebagainya. Kemudian apakah pakai pita lebar, fiber optic, atau wireless," papar Ilham di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.
Soal alokasi dana yang diperlukan dalam menyediakan backbone, Ilham mengaku kemungkinan pihak swasta bisa ikut serta karena cukup layak secara ekonomis. Sedangkan bagian lain yang tak layak ekonomis diharapkan akan tetap dibangun melalui kerjasama swasta dan pemerintah.
"Secara backbone tetap dibutuhkan dan akan berdampak bagi semuanya. Mudah-mudahan tidak terlalu banyak yang secara ekonomi tidak cukup layak, jadi semuanya tetap merasakan dampak dengan adanya teknologi ini," imbuh Ilham.
Lebih lanjut, putra sulung mantan Presiden RI ke III BJ. Habibie itu menyebutkan kepemilikan cetak biru (blue print) pembangunan backbone broadband sangat penting agar Indonesia dapat berkompetisi dengan negara lain.
"Perlu ada infrastruktur, akan lebih terasa saat berkompetisi dengan negara lain. Semakin tidak punya kemungkinan menggunakan maka kita akan semakin tertinggal," ungkapnya lagi.
Pengembangan teknologi informasi secara empiris memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sekedar informasi, pertumbuhan tiap 10% penetrasi jaringan broadband secara empiris membantu mendorong pertumbuhan GDP sebesar 1,38%.
Hasil survei dari Ooredoo menyebutkan pekerjaan rumah terbesar yang harus dibereskan agar ekonomi berbasis broadband ialah masalah infrastruktur dasar untuk menggelar koneksi internet super cepat harus segera dibangun dan meningkatkan adopsi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Swasta Bisa Ikutan Bangun Backbone Broadband Indonesia
Alokasi dana pembangunan broadband bisa dilakukan juga oleh swasta karena layak secara ekonomis.
diperbarui 08 Agu 2014, 09:27 WIBDiterbitkan 08 Agu 2014, 09:27 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Japan Coast Guard dan Bakamla RI Bakal Latihan Bersama, Demi Wujudkan Indo-Pasifik Bebas Terbuka
Tips Menyimpan Kacang Panjang Agar Segar dan Awet 10 Hari, Gunakan Alat Ini
VIDEO: 5 Kilometer Pagar Laut Dibongkar, Gaji Donald Trump sebagai Presiden AS
Mata yang Bisa Berubah Warna, Fakta Mengejutkan tentang Anak Burung Gagak
VIDEO: Sering Merugi, Ratusan Nelayan Dukung Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang
Meta Tawarkan Rp 75 Juta ke Kreator TikTok yang Mau Gabung ke Instagram dan Facebook
Fabrizio Romano Ungkap Manchester United dan Juventus Bersaing Gaet Pemain Denmark
350 Quote Guru Hebat yang Menginspirasi dan Menyentuh Hati
100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Pj Gubernur Jakarta: Kami Harus Dukung Tiap Program Strategis
Google Mangkir di Sidang KPPU soal Perkara Monopoli
3 Golongan Orang yang Doanya Tak Tertolak, Siapa Mereka?
6 Resep Daun Jamu Rebus yang Kaya Manfaat, Bikin Kulit Wajah Sehat dan Anti keriput