Liputan6.com, Jakarta - Kebebasan berekspresi adalah hak seluruh warga negara, tapi masyarakat harus mengenal batasan-batasannya termasuk di dunia maya seperti saat menggunakan media sosial. Para pengguna internet (netizen) harus mengingat bahwa konsekuensi dari tindakan yang dilakukan tidak hanya ada di dunia offline, tapi juga online.Â
Hal ini diungkapkan oleh pakar media sosial, Nukman Luthfie, di sela-sela acara 'Akses Internet Cepat dan Murah, Jalan Tol Menuju Kemakmuran' di Warung Daun Cikini, Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, netizen harus tetap memperhatikan etika-etika yang tidak secara tertulis sudah disepakati bersama, termasuk soal menyalurkan kemarahan di media sosial.
Contohnya kasus yang menimpa Florence Sihombing. Mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dilaporkan menghina warga Yogyakarta di media sosial, hingga akhirnya ditahan oleh pihak kepolisian setempat.
Berkaca pada kasus Florence, kata Nukman, jika ingin aman menggunakan media sosial maka pengguna harus peka terhadap lingkungan sekitarnya.
"Kita punya etika-etika yang kita sepakati bersama, ada hukum-hukum sosial, meski tidak tertulis. Misalnya di offline, kita tidak boleh membentak karyawan di depan umum. Begitu juga di online, kita tidak boleh menghina orang. Ada etika-etika tidak tertulis yang harus dipahami," tutur Nukman kepada Tekno Liputan6.com.
Jika netizen tetap ingin bebas berekspresi, itu artinya mereka juga harus siap dengan konsekuensinya. Diungkapkan Nukman, media sosial adalah ruang publik dan ada banyak orang menggunakan layanan tersebut.
Karena itu, jika tetap ada orang yang tidak peduli dengan etika dan berperilaku tidak etis, sambungnya, mereka harus siap menghadapi akibatnya. Salah satunya di-bully di dunia maya.
"Kalau ada orang yang tidak peduli, mereka harus siap dengan konsekuensinya. Ingat kita masih ada UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik), jadi peraturan yang ada di dalamnya masih berlaku," kata pria pemilik akun @nukman ini.
Untuk itu, dia menghimau pengguna media sosial agar behati-hati dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, baik offline atau online, pengguna harus menjaga sikapnya.
"Kita bebas bereskpresi, sepanjang tidak melanggar Undang-Undang yang ada," ungkapnya.
Tips Aman Pakai Media Sosial Agar Tak Dibully
Jika tetap ada orang yang tidak peduli dengan etika dan berperilaku tidak etis, mereka harus siap menghadapi akibatnya.
diperbarui 09 Sep 2014, 08:24 WIBDiterbitkan 09 Sep 2014, 08:24 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Wisuda Rumi Rach yang Menawan, Cucu Ratu Dangdut Elvy Sukaesih
Mbah Guru Matematika Dapat Penghargaan dari Presiden Prabowo, Semangatnya Mengajar Lewat TikTok Bikin Kagum
Resep Pukis Traditional, Cara Mudah Membuat Kue Lembut dan Nikmat
Begini Cara Termudah Membersihkan Hati, Penjelasan Buya Yahya
VIDEO: Gerai Sosis Wina Mendapat Pengakuan UNESCO
Cara Membuat Roti Bakar Lezat dan Praktis untuk Sarapan
Sanksi Pidana untuk Anggota Polda Sumsel yang Tidak Netral Saat Pilkada 2024
Sinergi Aparat dan Masyarakat, Pilkada Sumsel 2024 Zero Conflict
VIDEO: Taylor Swift Habiskan Black Friday di Tengah Lautan Merah saat Sang Pacar Menghadapi Raiders
Range Rover Evoque Anyar Mengaspal di Indonesia, Harga Nyaris Rp 2 Miliar
Diplomasi Monyet Emas Hidung Pesek Asal China untuk Prancis
Gelar Reuni Akbar, Persaudaraan Alumni 212 Undang Prabowo